Pasar Durian di Sampit Semarak, Harga Mulai dari Rp5 Ribu hingga Rp25 Ribu

SAMPIT – Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah banjir durian seiring dengan datangnya musim buah tersebut, bahkan karena banyaknya pasokan harga durian yang dijuluki raja buah tersebut dibanderol murah, mulai dari Rp5 ribu.

“Harga buah durian sekarang dijamin merakyat, paling besar cuma Rp25 ribu per buah, sedangkan yang kecil Rp5 ribu saja,” kata pedagang durian Syafi’i Maun di Sampit, Kamis.

Musim buah durian biasanya diikuti dengan banyaknya pedagang dadakan di Kota Sampit. Salah satunya tempat favorit bagi para pedagang durian adalah sekitar Taman Kota Sampit, karena lokasi itu cukup dilalui pengendara dan tak jauh dari pusat kota.

Setidaknya dalam sepekan terakhir tampak enam pedagang durian yang kerap mangkal di sekitar lokasi tersebut, di antaranya Syafi’i yang mengaku hampir setiap tahun berjualan durian di sekitar Taman Kota Sampit.

Menurutnya, panen buah durian saat ini terjadi hampir bersamaan di berbagai wilayah, sehingga pasokan pun melimpah dan mempengaruhi harga pasar.

Selain hasil panen lokal, buah durian dari provinsi tetangga, yakni Kalimantan Barat, juga banyak masuk ke Sampit. Buah durian yang ia jual pun tidak lain didatangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat.

Jika biasanya harga buah dengan kulit berduri itu dijual mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, sekarang harganya berkisar Rp5 ribu hingga Rp25 ribu per buah. Jenis durian yang dijual pun beragam, seperti durian jalur, durian susu dan durian mentega.

“Sudah jadi hukum pasar, kalau barangnya banyak otomatis harganya turun. Apalagi, pedagang lain juga banyak, jadi kami tidak berani mematok harga tinggi,” imbuhnya.

Syafi’i menambahkan, musim buah durian yang cukup melimpah kali ini diperkirakan akan bertahan hingga empat bulan ke depan.

Meski enggan membeberkan omzet hariannya, ia mengaku dalam sehari bisa mendatangkan 3.000 buah durian dari Pontianak. Dengan jumlah tersebut diperkirakan setidaknya ia bisa mengantongi belasan juta rupiah per hari.

Sebagian besar pembeli membawa pulang durian yang dibeli, namun tak sedikit pula yang langsung menyantapnya langsung di tempat. Belakangan, cara ini menjadi tren di masyarakat, sehingga para pedagang pun menyediakan kursi dan meja kecil untuk pembeli.

Semakin banyak pedagang durian yang membuka lapak dagangannya membuat para pecinta durian memiliki lebih banyak pilihan untuk menikmati buah tropis tersebut.

“Pastinya senang banget bisa mengobati rasa rindu menikmati durian, apalagi harganya murah jadi bisa makan sepuasnya tanpa takut kantong jebol,” kata salah seorang warga Sampit, Dahlia.[]

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com