Pasar Murah Sukses, BI Puji Pemkot Balikpapan

BALIKPAPAN – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menyelenggarakan pasar murah sebagai upaya stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok mendapat apresiasi positif dari Bank Indonesia (BI). Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, menyampaikan bahwa berdasarkan data inflasi terakhir, Kota Balikpapan mencatat deflasi sebesar 0,28 persen pada Mei 2025. Sementara secara tahunan (year-on-year), inflasi Balikpapan tercatat hanya 1,01 persen, jauh di bawah target nasional sebesar 2,5 persen. “Ini artinya upaya pengendalian sudah berjalan cukup baik,” kata Robi, Kamis (12/06/2025).

Menurut Robi, program pasar murah yang diinisiasi oleh Pemkot menjadi salah satu instrumen strategis dalam menahan laju inflasi, terutama menjelang momen Hari Raya Idul Adha yang umumnya memicu peningkatan permintaan bahan pangan secara signifikan. “Intervensi harga seperti ini dapat mencegah terjadinya lonjakan inflasi. Terutama menjelang Hari Raya di mana konsumsi masyarakat cenderung meningkat,” ujarnya.

Robi juga memberikan perhatian khusus terhadap model distribusi yang digunakan dalam pelaksanaan pasar murah. Pemkot Balikpapan menerapkan sistem distribusi langsung dari gudang ke masyarakat, yang menurutnya terbukti efektif dalam menekan biaya logistik dan menghindari praktik spekulasi harga. “Pemangkasan mata rantai distribusi mempercepat penyaluran dan menurunkan biaya. Ini sangat efektif sebagai instrumen pengendali harga,” tegasnya.

Selain itu, Robi menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus memberikan dukungan teknis dan asistensi kebijakan kepada pemerintah daerah guna memperkuat upaya pengendalian inflasi. Kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga yang berkelanjutan. “Kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan seperti Bank Indonesia sangat krusial dalam mewujudkan stabilitas harga yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Balikpapan memastikan bahwa pelaksanaan pasar murah akan terus dievaluasi secara berkala. Pemkot juga menjamin bahwa stok bahan pokok seperti beras dan telur dalam kondisi aman, serta akan terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. “Kami akan terus pantau ketersediaan dan distribusi barang, jangan sampai ada kelangkaan atau spekulan yang mengambil kesempatan,” ungkap Bagus, perwakilan dari Pemkot Balikpapan.

Program pasar murah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat dan menekan tekanan inflasi, khususnya pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Pasar murah tidak hanya menjadi solusi sementara, namun juga bentuk kehadiran pemerintah dalam menstabilkan kondisi ekonomi lokal di tengah tantangan global.

Tak hanya itu, pendekatan terpadu lintas sektor, termasuk kerja sama dengan Bulog, peternak lokal, serta unsur kelurahan dan kecamatan, turut menyukseskan pelaksanaan pasar murah yang digelar secara bergiliran di berbagai titik kota. Keberhasilan program ini menjadi bukti konkret bahwa sinergi antara kebijakan dan pelaksanaan di lapangan mampu menghasilkan dampak positif yang nyata. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X