PASER – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Paser tidak hanya dipandang sebagai kegiatan seremonial keagamaan, melainkan juga momentum refleksi bagi masyarakat desa untuk memperkuat arah pembangunan. Pandangan itu disampaikan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Paser, Kasrani Latief.
Menurutnya, Maulid Nabi menjadi titik penting untuk memperbarui komitmen moral, spiritual, dan sosial yang dapat menjadi dasar dalam mewujudkan desa mandiri. “Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat komitmen moral dan spiritual masyarakat,” kata Kasrani, Jumat (5/9/2025).
Ia menegaskan bahwa peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW hendaknya menjadi sarana memperbaiki diri, memperkuat iman, sekaligus menjaga nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat. Kasrani menilai, masyarakat desa bisa menjadikan keteladanan Rasulullah sebagai inspirasi membangun lingkungan yang harmonis, adil, dan sejahtera.
“Maulid Nabi juga menjadi sarana bagi masyarakat desa untuk meneladani akhlakul karimah Rasulullah SAW yang penuh kasih sayang, kejujuran, amal, dan semangat persaudaraan,” ucapnya.
Kasrani menambahkan, keteladanan Rasulullah dalam kepemimpinan dapat diterapkan dalam praktik pemerintahan desa. Ia menguraikan tiga aspek utama yang harus dimiliki pemimpin desa, yaitu integritas, kesederhanaan, dan substansi.
“Kepemimpinan berintegritas berarti menggunakan kekuasaan dan kebijakan secara transparan dan akuntabel. Kepemimpinan bersahaja diwujudkan dengan pelayanan ikhlas dan memprioritaskan kepentingan masyarakat. Sementara kepemimpinan substantif fokus pada pembangunan karakter dan kecerdasan bangsa, bukan sekadar pencitraan,” jelasnya.
Lebih jauh, Kasrani menekankan bahwa pembangunan desa tidak hanya berkaitan dengan pembangunan fisik, tetapi juga pembentukan karakter masyarakat. Desa mandiri, menurutnya, adalah desa yang tidak hanya memiliki infrastruktur memadai, melainkan juga masyarakat yang memiliki moralitas tinggi, solidaritas kuat, dan kemandirian ekonomi.
Ia meyakini, jika nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah ditanamkan dalam kehidupan desa, maka pembangunan akan membawa keberkahan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. “Pembangunan desa seperti ini akan membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi masyarakat menuju Paser TUNTAS,” pungkasnya.
Momentum Maulid Nabi di Paser pun menjadi ajakan moral agar masyarakat desa tidak hanya merayakan, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, semangat religiusitas dapat menyatu dengan upaya pembangunan, menjadikan desa semakin kuat, berdaya, dan mandiri. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan