PAUD di Nunukan Masih Menumpang di Rumah Warga, DPRD Angkat Suara!

NUNUKAN – Potret miris dunia pendidikan anak usia dini kembali mencuat di Kabupaten Nunukan. Sebuah PAUD di Somel, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, masih harus menjalankan kegiatan belajar mengajar di rumah warga yang sempit dan jauh dari kata layak.

Kondisi tersebut memantik perhatian anggota DPRD Nunukan Dapil Nunukan-Nunukan, Andi Fajrul, yang langsung meninjau lokasi usai masa reses pada 2 November 2025 lalu. Dalam kunjungannya, ia menyaksikan sendiri bagaimana anak-anak belajar tanpa meja dan kursi memadai, bahkan beberapa di antaranya harus duduk di lantai karena keterbatasan ruang.

“Ya, saya melihat langsung kondisi PAUD-nya kemarin itu, memang sangat kecil dan hanya menumpang di rumah warga. Anak-anak ada yang belajar sambil duduk di lantai, ada juga yang sampai berbaring karena ruangannya sempit. Situasi seperti ini tidak seharusnya terjadi,” ujar Andi Fajrul, Senin (10/11/2025).

Mendengar keluhan para guru, Fajrul kemudian menyalurkan bantuan sepuluh meja belajar bagi anak-anak PAUD tersebut sebagai langkah awal untuk mendukung kegiatan belajar mereka.

PAUD ini sebenarnya sudah berjalan selama dua tahun, namun jumlah murid terus menurun dari 20 menjadi 11 anak akibat kondisi ruangan yang tak memadai. Banyak orang tua memilih memindahkan anak mereka ke lembaga lain yang lebih nyaman dan aman.

“Lahan sebenarnya sudah siap, hanya menunggu perhatian dari pemerintah daerah saja untuk pembangunannya. Harapan saya, anggaran bisa dialokasikan pada tahun anggaran 2026,” kata Fajrul penuh harap.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, H. Ambo Tuo, menegaskan bahwa upaya masyarakat untuk membuka PAUD patut diapresiasi, namun kelayakan sarana belajar tetap menjadi hal mutlak.

“Tidak masalah jika belajar di tempat sewaan atau rumah warga, tetapi harus diperhatikan kualitas dan kelayakannya. Jangan sampai pendidikan dilakukan di tempat yang tidak layak, seperti di bawah kolong rumah atau ruang sempit yang tidak memenuhi standar,” tegasnya.

Menurut Ambo Tuo, pendidikan anak usia dini tidak boleh dilakukan secara seadanya, karena masa tersebut menjadi fondasi penting pembentukan karakter dan kemampuan dasar anak. Ia juga menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pengelola PAUD untuk menjamin mutu pendidikan yang aman dan nyaman.

“Kalau memang ada inisiatif seperti yang dilakukan bapak Andi Fajrul, itu patut diapresiasi. Tapi ke depan, pemerintah daerah kami pastikan juga akan hadir memastikan pendidikan anak-anak usia dini mendapat tempat yang layak, karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” pungkasnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com