Pedagang Resah Anak Ngelem di Pasar

BANJARMASIN – Keluhan pedagang Pasar Sentra Antasari Banjarmasin semakin keras terdengar. Meski pengelolaan pasar sudah resmi diambil alih Pemerintah Kota Banjarmasin sejak 15 Agustus 2025 dari PT Giri Jaladhi Wana (GJW), perubahan yang dijanjikan belum juga tampak nyata di lapangan.

Sejumlah pedagang menilai kondisi pasar masih jauh dari harapan, terutama dalam aspek kebersihan dan ketertiban umum. Bau menyengat dari tumpukan sampah, anak-anak yang ngelem di sekitar area dagang, serta kios-kios kosong di beberapa blok menjadi pemandangan sehari-hari.

“Sejak diambil alih, belum ada pengaruhnya,” ujar Rijali, pedagang pakaian di blok tengah, Minggu (12/10/2025). Ia menambahkan, banyak kios yang masih dibiarkan kosong, terutama di Blok C dan D. “Banyak toko kosong, dan beberapa sudut pasar juga kumuh. Banyak anak-anak yang ngelem. Harus ditangani,” katanya tegas.

Keluhan itu bukan tanpa alasan. Meski Direktur Utama Perumda Pasar Banjarmasin, Muhammad Abdan Syakura, mengklaim pengelolaan sampah kini lebih baik, kenyataannya masih banyak titik kotor dan bau menyengat di area tertentu. “Diperlukan kesadaran kolektif, untuk mewujudkan pasar yang nyaman, aman, dan bersih,” ujarnya (12/10/2025). Ia menyebut bahwa Perumda sudah menangani sampah sejak sebelum pengelolaan berpindah dari PT GJW.

Direktur Operasional Perumda, Azhar Budi, bahkan menyebut pihaknya sudah mengerahkan sekitar 40 petugas kebersihan untuk bekerja sejak subuh hingga sore. “Dulu masyarakat sekitar juga membuang sampah di sini, sehingga volume yang dihasilkan melebihi kapasitas,” ujarnya. Ia juga menegaskan akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindak fenomena remaja ngelem di area pasar. “Kami akan koordinasikan dengan SKPD terkait soal ngelem ini. Pasti akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Namun bagi pedagang, janji seperti itu terdengar berulang. Mereka menilai respons pemerintah dan Perumda masih sebatas wacana tanpa hasil konkret. Rijali menyebut pernah mendengar kabar pasar akan direnovasi. “Katanya hendak dikeramik baru lagi, hendak dipasangi AC. Kami belum tahu kebenarannya. Tapi paling utama memang kebersihan dan keamanan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom Muftezar, menyatakan pihaknya masih menyusun rencana tata kelola baru. “Kami akan segera rapat bersama sejumlah pihak, dan hasilnya segera kami sampaikan kepada pimpinan,” ujarnya (12/10/2025). Ia menambahkan, langkah awal Disperdagin adalah perbaikan fasilitas serta penataan ulang lapak dan kios agar jenis dagangan tertata.

Meski rencana itu tampak menjanjikan, pedagang berharap kali ini pemerintah benar-benar menepati komitmen. Pasar yang dulunya menjadi pusat perdagangan utama kini justru kehilangan daya tarik karena dibiarkan tanpa sentuhan serius. Jika pemerintah lamban, bukan hanya citra pasar yang kotor, tetapi juga kepercayaan pedagang yang kian luntur. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com