SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menyelenggarakan Pelatihan Calon Lulusan SMK Masuk Dunia Kerja untuk siswa kelas XII, serta Pelatihan Digital Marketing bagi siswa kelas XI dari berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Kaltim.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Ruang Kersik Luway, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, dimulai Rabu (07/05/2025), dan dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud. Kehadiran orang nomor satu di Kaltim ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap pentingnya pengembangan kompetensi generasi muda berbasis keterampilan digital dan kewirausahaan.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari strategi peningkatan mutu lulusan SMK agar mampu bersaing di dunia kerja, serta memiliki kesiapan untuk menjadi pelaku usaha mandiri,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim, Rahmad Ramadhan, dalam sambutannya.
Rahmad menambahkan, pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi dirancang dengan pendekatan praktis. Peserta diajak mengikuti simulasi, studi kasus, hingga asesmen kompetensi bersama para mentor profesional dari berbagai sektor industri dan digital marketing.
Total peserta pelatihan mencapai lebih dari 25 ribu siswa. Khusus untuk pelatihan masuk dunia kerja, sebanyak 80 siswa hadir secara luring di lokasi utama, 1.000 siswa mengikuti melalui Zoom, dan 23.920 siswa menyimak melalui kanal YouTube Disdikbud Kaltim. Sementara untuk pelatihan digital marketing yang digelar Kamis (08/05/2025), terdapat 100 peserta luring, 1.000 daring via Zoom, dan 23.900 lainnya mengikuti melalui siaran langsung YouTube.
Materi yang diberikan meliputi pembuatan CV dan surat lamaran, teknik wawancara kerja, komunikasi efektif, serta pengenalan pemasaran digital, seperti strategi media sosial, e-commerce, dan live streaming. “Dengan pelatihan ini, kami ingin menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. Tidak hanya untuk bekerja, tapi juga agar siswa punya keberanian untuk membuka usaha secara mandiri,” ujar Rahmad.
Langkah ini sejalan dengan visi Pemprov Kaltim dalam membentuk SDM unggul yang adaptif terhadap perubahan zaman serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pendidikan vokasi yang relevan. [] (ADV/IHS/RAS/DISKOMINFO.KALTIM)