Pelatihan Pestisida Nabati Dorong Kemandirian Petani

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian berkelanjutan di wilayahnya.

Upaya itu diwujudkan melalui pelatihan pembuatan pestisida nabati bagi para petani Desa Batuah beberapa waktu lalu. Pelatihan ini diharapkan menjadi tonggak kemandirian petani sekaligus perayaan nyata semangat Hari Tani Nasional.

Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menegaskan bahwa pertanian di desanya harus bergerak menuju sistem yang ramah lingkungan, sehat, dan berbasis potensi lokal. Dengan begitu, petani Batuah tidak hanya mampu menjaga ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan tanpa ketergantungan pada bahan kimia.

“Saya ingin petani Batuah semakin mandiri. Kita punya banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian sehat. Dengan pestisida nabati, kita bisa kurangi ketergantungan pada bahan kimia dan menjaga lingkungan tetap lestari,” tegas Abdul Rasyid di Tenggarong, Rabu (24/09/2025).

Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan pertanian adalah kemampuan petani mengolah potensi yang ada di sekitar mereka. Melalui pemanfaatan daun pepaya, salam, sereh wangi, sirih, lengkuas, dan bahan lokal lainnya, petani bisa menghasilkan pestisida alami yang efektif dan ramah lingkungan.

“Bahan-bahan itu mudah didapat di sekitar kita. Dengan sedikit keterampilan, bisa menjadi solusi pertanian alami yang lebih murah, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Abdul Rasyid menyebut pengadaan pelatihan tersebut juga sebagai bentuk investasi sumber daya manusia, bukan hanya pembangunan fisik. Menurutnya, pemberdayaan petani merupakan pondasi penting agar Desa Batuah siap bersaing dan berdaulat di bidang pangan.

Tak hanya menyoroti teknik bertani, Abdul Rasyid memastikan pembangunan Batuah ke depan akan berorientasi pada keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa program-program yang belum tuntas di tahun sebelumnya tetap menjadi prioritas, termasuk sektor pertanian.

“Saya tidak ingin ada pembangunan yang terhenti. Termasuk pertanian, yang selalu akan kita perkuat. Karena tanpa pangan yang kuat, pembangunan lain akan rapuh,” jelasnya.

Abdul Rasyid juga menegaskan bahwa pemerintah desa wajib hadir di garis depan untuk mendampingi petani. Menurutnya, perhatian kepada pertanian sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur.

“Pemdes tidak boleh hanya membangun jalan dan gedung. Kita juga harus membangun manusia, membangun petani. Karena dari tangan petani, kebutuhan pangan masyarakat bisa terjamin,” imbuhnya.

Dengan semangat Hari Tani Nasional, Abdul Rasyid berharap Desa Batuah mampu menjadi contoh desa yang mengedepankan pertanian organik dan ramah lingkungan. Menurutnya, kemandirian petani adalah jalan menuju desa yang sejahtera, tangguh, dan berdaya saing di tengah perubahan besar yang dibawa IKN.

“Saya bermimpi suatu hari Batuah dikenal sebagai desa pertanian mandiri, yang menghasilkan pangan sehat dan mampu berdiri di atas kekuatan sendiri. Itu yang kita perjuangkan bersama,” pungkas Abdul Rasyid. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com