SAMARINDA – BIRO Administrasi Pimpinan (ADPIM) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar bedah buku Akmal Malik Bukan Birokrat Biasa serta pameran foto rekam jejak satu Tahun Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim secara resmi dibuka yang berlangsung di Big Mall, Jalan Untung Suropati No.08, Samarinda, Sabtu (28/12/2024).
Melalui sambutannya Akmal Malik menyampaikan rasa syukur telah melaksanakan tugas sebagai Pj Gubernur Kaltim dan kini telah memasuki tahun pertama, serta pihaknya merasa hanya menjadi bagian kecil dalam menjalankan tugas pemerintahan di Kaltim.
“Saya juga bersyukur kepada Allah SWT. dan hanya menjadi bagian kecil dari proses menjalankan tugas-tugas pemerintahan di Kaltim serta kebetulan setahun kemudian diperpanjang sedikit lagi,” ujar Akmal dalam sambutannya.
Dia menyatakan bahwa jabatan Pj Gubernur Kaltim hanya berlangsung satu tahun dan dapat diperpanjang beberapa bulan lagi. Oleh karena itu, dia percaya bahwa perlu ada perubahan yang dilakukan di Kaltim agar generasi berikutnya dapat memahami tulisan tersebut.
“Saya sengaja mengajak teman-teman media untuk mencoba membudayakan membuat catatan-catatan kecil tentang apa yang sudah saya lakukan dan terima kasih teman-teman dari tempo digital dan juga teman-teman lainnya yang menggagas sebuah catatan-catatan kecil saya menjadi buku,” kata Akmal.
Lebih lanjut Akmal mengatakan, saat ini literasi di Kaltim masih cukup rendah karena lemahnya budaya membaca dan kedepan diharapkan ada buku yang dapat memberikan inspirasi tentang bagaimana hal yang tidak bisa dilakukan menjadi yang mudah diwujudkan.
“Masih rendahnya budaya membaca, tapi lebih baik melakukan daripada tidak mau berbuat sama sekali, jadi buku ini kami harapkan dapat sedikit memberikan inspirasi dan motivasi tentang bagaimana hal-hal yang tidak biasa saya lakukan,” tutur pria kelahiran Pulau Punjung pada 16 Maret 1970 ini.
Dalam kesempatan itu Akmal juga turut mengungkapkan permohonan maaf kepada tiap-tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra dilingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, tetapi telah menjadi kebiasaan harus dipaksa terlebih dahulu padahal setelah dilakukan hasilya baik.
“Saya mohon maaf kepada teman-teman OPD dan mitra semuanya mungkin langkah-langkah yang saya lakukan dianggap tidak biasa karena saya meyakini memulai sesuatu yang tidak biasa tetapi bisa menghasilkan yang nyata bagi saya itu lebih bermanfaat,” tutup Doktor Ilmu Administrasi dari Universitas Brawijaya ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita