HULU SUNGAI TENGAH – Peluncuran Pilkada 2024 di Taman Dwi Warna Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, membuat beberapa awak media tidak diizinkan untuk masuk ke dalam area acara oleh panitia. Penolakan terhadap sejumlah awak media ini oleh panitia dalam acara peluncuran Pilkada 2024 menimbulkan reaksi keras dari Ketua PWI Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
“Ada dua wartawan diusir, sementara masyarakat umum banyak yang masuk,” jelas Ketua PWI HST, Syarifuddin. Pria yang akrab disapa Ari ini menegaskan bahwa wartawan sedang menjalankan tugas jurnalistik mereka, apalagi acara tersebut diadakan di ruang publik dan terkait dengan Pilkada.
“Panitia tidak paham. KPU harusnya menjelaskan kepada panitia biar tidak ngaur,” ujarnya. Ari menjelaskan bahwa wartawan yang tidak diizinkan masuk tersebut adalah mereka yang belum tergabung dalam PWI, namun ia sangat menyayangkan tindakan KPU yang membatasi ruang gerak sejumlah wartawan yang menjalankan tugas peliputan. “Selain tidak diizinkan, wartawan yang bukan PWI disuruh keluar dari lokasi acara. Lebih bagus kami keluar saja semua,” ujarnya.
Seorang wartawan dari media Shalokal, Bisrul, mengakui bahwa ia tidak diizinkan oleh panitia untuk masuk. “Saya belum tergabung dalam PWI, tapi saya punya kartu pers, kenapa tidak diizinkan masuk,” jelasnya. Wartawan lain dari Barito Post, Yufa, juga mengaku disuruh keluar dari area acara. “Saya sudah di dalam lokasi acara, tapi disuruh keluar. Biar tidak ribut, ya sudah saya keluar,” ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak KPU terkait aksi pengusiran ini. []
Redaksi08