Pembunuh Aktivis Lingkungan Meratus di HST Dihukum 11 Tahun Penjara

HULU SUNGAI TENGAH – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), menjatuhkan vonis 11 tahun penjara kepada Irwansyah (53) atas kasus pembunuhan terhadap Arbaini (65) alias Abah Nateh, seorang aktivis lingkungan di Pegunungan Meratus.

“Majelis Hakim menyatakan terdakwa Irwansyah alias Kai Ibus terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dalam dakwaan primair yang diajukan oleh penuntut umum,” ujar Ketua Majelis Hakim PN Barabai, Lenny Kusuma Maharani, didampingi oleh dua hakim anggota, Afridiana dan Maria Adinta Krispradani, dalam keterangannya di Barabai, Jumat (24/01/2025).

Dalam amar putusannya, hakim memutuskan bahwa masa penangkapan dan penahanan yang sudah dijalani oleh terdakwa akan dikurangkan dari total masa hukuman yang dijatuhkan.

Sejumlah barang bukti yang telah ditetapkan dalam persidangan antara lain, celana panjang yang terdapat noda darah, sebilah kayu bakar, sebilah parang dengan kompang, pisau penusuk tanpa kompang, serta beberapa barang lain seperti kumpang kayu yang dililit plester hijau dengan noda darah, sapu lidi warna oranye, baju singlet hitam, dan celana panjang hitam.

“Hakim juga memutuskan untuk membebankan terdakwa dengan biaya perkara sebesar Rp5.000,” kata Lenny setelah membacakan vonis tersebut.

Putusan yang dijatuhkan majelis hakim ini lebih berat dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri HST, Herlinda dan timnya, yang sebelumnya menuntut agar terdakwa dihukum penjara selama 10 tahun.

Kasus pembunuhan ini terjadi pada Juli 2024 dan bermula dari ketegangan antara korban, Abah Nateh, dan terdakwa.

Menurut hasil penyelidikan pihak berwajib, peristiwa tersebut dipicu oleh ketersinggungan Irwansyah yang merasa tersinggung setelah sering ditegur oleh Abah Nateh terkait perilakunya yang membuat onar di sekitar lokasi wisata yang dikelolanya di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, HST.

Merasa tersinggung, Irwansyah yang berada dalam kondisi emosional kemudian melampiaskan amarahnya dengan melakukan penusukan sebanyak 11 kali terhadap Abah Nateh, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kasus ini sempat menjadi sorotan masyarakat luas, karena Abah Nateh dikenal sebagai aktivis lingkungan yang secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap praktik pertambangan dan perkebunan kelapa sawit di kawasan Pegunungan Meratus.

Aksinya tersebut juga membuatnya beberapa kali menerima ancaman dari pihak-pihak yang tidak senang dengan perjuangannya. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com