Pemeriksaan Hewan Kurban Balangan: Tidak Ada Cacing atau Pembengkakan

BALANGAN – Untuk menjamin keamanan dan kelayakan konsumsi daging kurban, Tim Kesehatan Hewan dari Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Balangan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hewan-hewan kurban di berbagai lokasi, Sabtu (07/06/2025).

Pemeriksaan dilakukan dua tahap, yaitu sebelum disembelih (ante mortem) dan setelah disembelih (post mortem). Fokus utama adalah kondisi fisik hewan serta organ dalam yang krusial, seperti hati, jantung, paru-paru, dan limpa.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Masjid Al Akbar di Paringin, tempat penyembelihan sapi bantuan dari Presiden Republik Indonesia. Dua dokter hewan, drh Ayu Asrinandi dan drh Akhmad Fadhil Aushaf, terjun langsung melakukan pengecekan fisik dan mengambil sampel organ setelah proses pemotongan hewan kurban.

“Pada ante mortem, kami memeriksa kondisi fisik dan memastikan tidak ada gejala penyakit. Usia hewan juga diperiksa melalui struktur giginya. Sapi-sapi yang diperiksa berusia lebih dari tiga tahun dan dalam kondisi sehat,” jelas drh Fadhil.

Setelah penyembelihan, tim mengecek organ dalam secara cermat. Potongan hati, paru-paru, limpa, dan jantung disayat untuk melihat apakah ada tanda-tanda kerusakan atau infeksi.

“Seluruh organ dinyatakan aman dan sehat untuk dikonsumsi. Tidak ditemukan cacing hati, pembengkakan, atau perubahan warna yang mencurigakan,” tambahnya.

Menurut Kepala Bidang Peternakan DKPPP Balangan, Mariani, tim telah melakukan pemeriksaan terhadap dua ekor sapi dan satu ekor kambing di Masjid Al Akbar serta sejumlah hewan kurban di lokasi lain, termasuk Kecamatan Awayan.

“Alhamdulillah, semua hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hewan-hewan kurban tahun ini layak konsumsi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas daging yang sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Pemeriksaan seperti ini rutin dilakukan setiap Idul Adha sebagai upaya memastikan tidak ada daging yang membahayakan dikonsumsi oleh masyarakat.

Langkah preventif ini juga diapresiasi warga karena memberi rasa aman dalam mengonsumsi daging kurban.

– Untuk menjamin keamanan dan kelayakan konsumsi daging kurban, Tim Kesehatan Hewan dari Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Balangan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hewan-hewan kurban di berbagai lokasi, Sabtu (07/06/2025).

Pemeriksaan dilakukan dua tahap, yaitu sebelum disembelih (ante mortem) dan setelah disembelih (post mortem). Fokus utama adalah kondisi fisik hewan serta organ dalam yang krusial, seperti hati, jantung, paru-paru, dan limpa.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Masjid Al Akbar di Paringin, tempat penyembelihan sapi bantuan dari Presiden Republik Indonesia. Dua dokter hewan, drh Ayu Asrinandi dan drh Akhmad Fadhil Aushaf, terjun langsung melakukan pengecekan fisik dan mengambil sampel organ setelah proses pemotongan hewan kurban.

“Pada ante mortem, kami memeriksa kondisi fisik dan memastikan tidak ada gejala penyakit. Usia hewan juga diperiksa melalui struktur giginya. Sapi-sapi yang diperiksa berusia lebih dari tiga tahun dan dalam kondisi sehat,” jelas drh Fadhil.

Setelah penyembelihan, tim mengecek organ dalam secara cermat. Potongan hati, paru-paru, limpa, dan jantung disayat untuk melihat apakah ada tanda-tanda kerusakan atau infeksi.

“Seluruh organ dinyatakan aman dan sehat untuk dikonsumsi. Tidak ditemukan cacing hati, pembengkakan, atau perubahan warna yang mencurigakan,” tambahnya.

Menurut Kepala Bidang Peternakan DKPPP Balangan, Mariani, tim telah melakukan pemeriksaan terhadap dua ekor sapi dan satu ekor kambing di Masjid Al Akbar serta sejumlah hewan kurban di lokasi lain, termasuk Kecamatan Awayan.

“Alhamdulillah, semua hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hewan-hewan kurban tahun ini layak konsumsi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas daging yang sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Pemeriksaan seperti ini rutin dilakukan setiap Idul Adha sebagai upaya memastikan tidak ada daging yang membahayakan dikonsumsi oleh masyarakat.

Langkah preventif ini juga diapresiasi warga karena memberi rasa aman dalam mengonsumsi daging kurban. [] Adm04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X