Pemerintah Dorong Pembangunan Inklusif Lewat BBGRM

KAYONG UTARA – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara kembali menggelar Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXII Tahun 2025 sebagai upaya memperkuat nilai kebersamaan dan kekeluargaan di tengah masyarakat. Kegiatan yang menjadi agenda tahunan ini dipusatkan di Desa Gunung Sembilan, Kecamatan Sukadana, pada Kamis (04/09/2025).

Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari, menyampaikan bahwa pelaksanaan BBGRM bukan sekadar seremonial, melainkan sarana nyata dalam menghidupkan kembali tradisi gotong royong yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan gotong royong dalam semua sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Amru.

Ia menegaskan, gotong royong merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan pembangunan. Dengan adanya kebersamaan, hambatan yang muncul dapat diselesaikan secara kolektif.

Amru juga menekankan bahwa peran masyarakat tidak bisa dipisahkan dari arah pembangunan daerah. Karena itu, ia mengajak warga Kayong Utara, khususnya masyarakat Desa Gunung Sembilan, agar menjadikan BBGRM sebagai momentum memperkuat partisipasi dalam pembangunan.

“Melalui kegiatan ini, mari kita hidupkan kembali semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan, agar pembangunan di Kayong Utara berjalan inklusif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kegiatan BBGRM tidak hanya menghadirkan aksi kebersihan lingkungan dan pembangunan fasilitas umum, tetapi juga menekankan nilai-nilai solidaritas yang menjadi identitas masyarakat pedesaan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan antarwarga sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Dalam konteks pembangunan daerah, pemerintah menilai gotong royong merupakan pondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang mandiri. Nilai tersebut diyakini dapat mempercepat pemerataan pembangunan, terutama di wilayah pedesaan yang menjadi prioritas program daerah.

Selain itu, semangat kebersamaan yang terbangun melalui BBGRM juga diharapkan menjadi benteng dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat yang semakin beragam.

Momentum BBGRM XXII sekaligus menjadi sarana bagi pemerintah untuk menyampaikan pesan bahwa pembangunan tidak bisa ditopang hanya oleh pemerintah semata, melainkan perlu dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

Dengan gotong royong, pembangunan yang berkelanjutan dapat diwujudkan, baik dalam hal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan sosial.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara berupaya agar semangat kolektif tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun daerah. Bagi Amru Chanwari, nilai gotong royong bukan hanya warisan budaya, tetapi juga instrumen strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com