BANJAR — Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru, pengawasan terhadap pelayanan publik di sektor energi semakin diperketat. Di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pemerintah daerah bersama aparat kepolisian melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk memastikan keakuratan takaran BBM yang diterima konsumen.
Kegiatan ini merupakan inisiatif Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUMPP) Kabupaten Banjar yang menilai, tingginya mobilitas masyarakat pada akhir tahun berpotensi meningkatkan kebutuhan bahan bakar. Pemeriksaan dilakukan di 16 SPBU yang tersebar dari Martapura hingga Mataraman, termasuk SPBU Padang Panjang di Kecamatan Karang Intan.
Dalam kegiatan pengawasan itu, petugas memeriksa identitas pompa ukur, menguji volume BBM yang keluar dari dispenser, memastikan segel tera tidak mengalami perubahan, serta mengecek instalasi listrik guna mengantisipasi alat tambahan yang bisa memanipulasi takaran. Pengawasan dilakukan secara detail sebagai bentuk perlindungan konsumen.
Plt Kepala DKUMPP Banjar, Linda Yuniarti, menyampaikan bahwa pemeriksaan ini merupakan upaya menjamin rasa aman masyarakat yang mengisi bahan bakar di SPBU resmi. “Kami ingin masyarakat yakin bahwa setiap liter BBM yang mereka beli sesuai takaran. Dari hasil pengawasan beberapa hari ini, seluruh SPBU dinyatakan aman dan tidak ditemukan indikasi kecurangan,” ujar Linda, Senin (08/12/2025).
Linda juga menegaskan pentingnya integritas pengelola SPBU. Ia mengingatkan bahwa ketidakakuratan takaran bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga dapat mengikis kepercayaan masyarakat. Ia turut mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu atau rumor soal BBM serta menghindari pembelian berlebihan yang dapat memicu panic buying.
Sementara itu, pengawas SPBU Padang Panjang, Ahmad Rifani, menyebut bahwa pemeriksaan berkala sangat membantu pihaknya dalam menjaga standar pelayanan. “Kami sudah melakukan persiapan untuk menghadapi lonjakan kebutuhan BBM saat libur Nataru. Pemeriksaan seperti ini membuat kami lebih tenang dalam memastikan pelayanan yang optimal,” ujarnya.
Ahmad menilai kolaborasi pemerintah daerah, kepolisian, serta konsumen merupakan faktor penting dalam menjaga kelancaran distribusi BBM, terutama pada momen-momen dengan intensitas perjalanan yang meningkat. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan