Pemerintah Rancang Cicilan Rumah Subsidi Mulai Rp600 Ribu

JAKARTA – Pemerintah tengah merancang kebijakan baru terkait rumah subsidi dengan mempertimbangkan penyesuaian luas minimum serta besaran cicilan per bulannya. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengupayakan agar rumah subsidi seluas 18 meter persegi dapat diakses masyarakat dengan cicilan lebih terjangkau.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menyatakan bahwa cicilan rumah subsidi saat ini berada pada kisaran Rp1 juta per bulan. Pemerintah berharap dapat menurunkan nominal tersebut agar lebih sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.

“Insyaallah kalau memang nanti ke depan kita sudah banyak masukan dari semua stakeholder dengan harga yang nanti lebih murah, ternyata itu cicilannya juga kita dorong bisa lebih murah bisa 600 sampai 700 ribu sebulan,” ujarnya dalam sebuah acara di Lobby Nobu Bank pada Selasa (17/06/2025).

Ia menjelaskan bahwa proses pembahasan masih berlangsung bersama para pengembang dan pihak perbankan. Pemerintah tengah melakukan simulasi harga rumah untuk melihat kemungkinan penyesuaian besaran cicilan. Menurut Sri, penurunan cicilan juga akan mempertimbangkan harga rumah yang lebih kecil dibandingkan dengan unit yang biasanya disubsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

“Jadi hitung-hitungannya kita sedang eksplor ya. Kita simulasikan gitu. Tapi harapannya untuk bisa lebih turun dibanding harga cicilan FLPP yang sekarang,” tegasnya.

Inisiatif cicilan ringan ini sebelumnya telah disebutkan oleh Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo. Ia menyampaikan bahwa cicilan sebesar Rp600 ribu per bulan merupakan bagian dari rencana pembangunan 3 juta rumah dalam program Presiden Prabowo.

Hashim menyebutkan bahwa dari total tersebut, sebanyak dua juta unit akan dibangun di kawasan pedesaan dan satu juta unit lainnya berada di perkotaan. Menurutnya, skema pembiayaan akan berbeda antara rumah desa dan kota, tergantung dukungan dari lembaga keuangan.

“Untuk rumah di pedesaaan dalam bentuk cicilan ada dijamin oleh pemerintah, itu beda dengan rumah di kota,” kata Hashim. Rumah-rumah di kawasan kota, lanjutnya, akan bekerja sama dengan bank-bank milik negara seperti BTN melalui skema pembiayaan yang disesuaikan. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X