Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
MAHAKAM ULU – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu mengambil langkah cepat untuk meredam keresahan warga pasca lonjakan harga bahan pokok akibat musim kemarau panjang. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), pemerintah daerah berupaya menstabilkan harga sekaligus memastikan pasokan pangan tetap tersedia bagi masyarakat.
Gerakan Pangan Murah merupakan program nasional yang digagas Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Perum Bulog, Polri, dan pemerintah daerah. Fokusnya adalah menjaga ketersediaan serta keterjangkauan harga bahan pokok, mulai dari beras, minyak goreng, hingga gula dan tepung.
Asisten I Sekretariat Kabupaten Mahakam Ulu, drg. Teguh Santoso, menyebutkan bahwa masyarakat sempat menghadapi kesulitan memperoleh kebutuhan dasar akibat distribusi logistik terganggu. “Seperti kita ketahui, seminggu yang lalu sempat viral berita bahwa di Mahakam Ulu terjadi kelangkaan pangan akibat musim kemarau,” ungkapnya, Jumat (15/08/2025).
Kondisi ini berdampak serius pada lonjakan harga. Dua minggu sebelumnya, harga beras kemasan 25 kilogram sempat menembus angka Rp1 juta. Namun, setelah hujan mulai turun dalam sepekan terakhir dan aliran sungai kembali normal, distribusi logistik pun berangsur membaik.
Di tengah perbaikan tersebut, Pemkab Mahulu meluncurkan GPM di sejumlah kecamatan, baik di kawasan perbatasan maupun di pusat kabupaten. “Selanjutnya, gerakan pangan murah ini akan kami lanjutkan ke kecamatan lain, bahkan hingga ke kampung-kampung,” ujar Teguh.
Pemerintah menargetkan program ini menyasar daerah-daerah dengan instabilitas harga tertinggi. Selain membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, GPM juga diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Gerakan pangan murah bukan hanya solusi sementara, melainkan bukti hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. Kehadiran program ini diharapkan mampu meredakan kecemasan warga, menjaga stabilitas harga, dan menjadi langkah penting dalam membangun ketahanan pangan Mahakam Ulu di masa mendatang. []
Admin04
