PASER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terus memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah, seiring bertambahnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi. Hingga saat ini, Kabupaten Paser memiliki tiga SPPG yang menjangkau ribuan pelajar di berbagai jenjang pendidikan.
Sekretaris Satgas MBG Kabupaten Paser, Taharuddin, menyampaikan bahwa sebelumnya program MBG hanya mengoperasikan dua dapur layanan yang melayani sekitar 3.300 siswa. Dengan tambahan satu SPPG, cakupan layanan kini meningkat signifikan.
“Sekarang sudah tiga SPPG atau dapur MBG yang beroperasi di Paser, ada 14 sekolah yang dilayani dengan jumlah penerima manfaat 4.966 pelajar,” ujar Taharuddin, Senin (29/09/2025).
Seluruh SPPG berlokasi di Pusat Kota Tanah Grogot, dengan jangkauan sekolah sekitar enam kilometer atau 20 menit perjalanan dari dapur masing-masing. Dua SPPG ditempatkan di Desa Jone, sedangkan satu SPPG berada di Desa Tapis. Penempatan strategis ini memungkinkan distribusi makanan bergizi lebih merata dan efisien bagi para pelajar.
Program MBG di Kabupaten Paser melibatkan beragam jenjang pendidikan. Dari 14 sekolah yang terlayani, terdapat satu Taman Kanak-kanak, empat Sekolah Dasar (SD), empat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan lima Sekolah Menengah Atas (SMA). Upaya ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Paser untuk memastikan gizi anak-anak di seluruh jenjang pendidikan terpenuhi.
Taharuddin menekankan bahwa setiap SPPG dilengkapi tenaga ahli gizi dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk memastikan bahan baku makanan dihitung dengan tepat dan menu yang disajikan sesuai standar gizi. “Setiap SPPG itu mesti memiliki tenaga ahli gizi untuk perhitungan bahan baku makanan, serta ditempatkan satu SPPI dalam setiap dapur,” ujarnya.
Kualitas dan keamanan makanan juga menjadi prioritas. Semua dapur MBG di Kabupaten Paser telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum dioperasikan. SLHS ini merupakan bukti bahwa setiap dapur memenuhi standar kebersihan, sanitasi, dan keamanan pangan sesuai ketentuan. Taharuddin menjelaskan, tim MBG selalu melakukan pemeriksaan kelayakan operasional sebelum dapur mulai melayani siswa.
“Semua dapur sudah ada sertifikat laik higiene sanitasi, ini aturan dasarnya. Seluruh SPPG menyediakan makanan bagi para pelajar sesuai jangkauan layanan mereka, mulai dari hari Senin hingga Jumat,” tutupnya.
Dengan penambahan SPPG dan penguatan kualitas layanan, Pemkab Paser berharap program MBG tidak hanya menjangkau lebih banyak pelajar, tetapi juga menjadi acuan bagi daerah lain dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang memadai dan seimbang. Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis Pemkab Paser untuk membangun generasi muda yang sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan