Pemkab Penajam Bangun Jalan Baru Penghubung ke Kota Nusantara

PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, segera memulai pembangunan infrastruktur jalan penghubung menuju Kota Nusantara, ibu kota negara yang sebagian wilayahnya berada di Kecamatan Sepaku. Proyek ini diproyeksikan menjadi akses alternatif sekaligus mendukung konektivitas antara daerah dan pusat pemerintahan baru Indonesia.

“Proses pelaksanaan pembangunan jalan konektivitas Kota Nusantara, tunggu Kabupaten Penajam bangun jalan hubungkan dengan ibu kota Indonesia,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Penajam Paser Utara, Petriandy Ponganton Pasulu, di Penajam, Senin (15/4).

Ia menyampaikan bahwa proses pembangunan akan segera dimulai setelah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2025 diterbitkan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Setelah DPA tersedia, proyek tersebut langsung memasuki tahap pelelangan.

Petriandy menjelaskan bahwa ruas jalan yang akan dibangun memiliki panjang 12 kilometer. Pada tahap awal, sekitar delapan kilometer akan ditingkatkan menggunakan material semen atau beton, menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.

Menurutnya, pembangunan jalan ini termasuk dalam proyek prioritas karena tidak hanya berfungsi sebagai jalur pendukung Ibu Kota Negara (IKN), tetapi juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Penajam Paser Utara. Jalur ini melintasi kawasan Pelabuhan Benuo Taka yang berada di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, yang dikelola oleh pemerintah daerah.

“Karena jadi jalur alternatif menuju Kota Nusantara selain jalan provinsi, proyek jalan itu masuk skala pembangunan prioritas dalam APBD kabupaten,” katanya.

Lebih lanjut, Petriandy menjelaskan bahwa jalan tersebut akan menghubungkan kawasan peruntukan industri di Kelurahan Buluminung dengan wilayah Kilometer 10 Simpang Silkar di Desa Girimukti, sebelum akhirnya terhubung langsung dengan akses menuju Kota Nusantara.

Anggaran yang dialokasikan untuk pengerjaan tahap awal jalan ini mencapai Rp50 miliar. Dana tersebut telah tercantum dalam struktur belanja modal daerah untuk tahun anggaran berjalan, yang akan digunakan secara bertahap berdasarkan kesiapan dokumen teknis dan pelaksanaan di lapangan.

Pemerintah daerah berharap proyek ini tidak hanya mempercepat akses menuju IKN, tetapi juga memberikan efek ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya akses baru tersebut, distribusi barang dan mobilitas masyarakat dari dan menuju kawasan industri serta Kota Nusantara diharapkan menjadi lebih efisien.[]

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X