BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menyoroti meningkatnya aktivitas gelandangan dan pengemis (gepeng), termasuk anak-anak, yang kerap terlihat di persimpangan lampu lalu lintas. Kondisi ini dinilai bukan hanya mengganggu ketertiban kota, tetapi juga memberi dampak sosial yang lebih luas apabila dibiarkan terus berlangsung.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Banjarmasin, M Ramadhan, menegaskan bahwa masyarakat memiliki peran besar dalam mengurangi peredaran gepeng di jalanan. Menurutnya, langkah paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan tidak memberikan uang secara langsung kepada mereka.
“Memberi uang kepada para gepeng, apalagi kepada anak-anak, bukanlah tindakan tepat. Hal itu justru mendorong mereka untuk terus meminta-minta,” ujar Ramadhan, Minggu (28/9/2025).
Ia menambahkan, kedermawanan warga sebaiknya disalurkan melalui jalur resmi yang lebih terorganisasi, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lazismu, kotak amal masjid, atau panti sosial. Dengan begitu, sedekah yang diberikan masyarakat dapat lebih bermanfaat, tepat sasaran, dan benar-benar membantu mereka yang membutuhkan.
“Penyaluran sedekah di lembaga resmi jauh lebih bernilai ketimbang memberi gepeng di jalan. Itu dapat mendukung program-program sosial yang benar-benar membina masyarakat,” tegasnya.
Ramadhan menilai, praktik memberikan uang di jalan bukan hanya menghambat upaya pemerintah dalam penanganan masalah sosial, tetapi juga menciptakan ketergantungan. Realitanya, lanjutnya, tidak sedikit gepeng yang kembali turun ke jalan meski sudah ditertibkan. “Karena sering diberi, maka bisa membuat mereka malas untuk bekerja,” jelasnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah kota karena keberadaan gepeng yang melibatkan anak-anak juga menimbulkan masalah baru. Anak-anak yang seharusnya bersekolah justru terjebak dalam lingkaran meminta-minta, yang berisiko pada masa depan mereka.
Dengan adanya imbauan ini, Pemkot Banjarmasin berharap masyarakat ikut mendukung dengan menyalurkan bantuan secara lebih terarah, sehingga tidak ada lagi alasan bagi gepeng untuk menjadikan jalanan sebagai tempat bergantung hidup. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dianggap sebagai langkah penting agar persoalan sosial ini bisa diatasi secara berkelanjutan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan