BANJARMASIN – Beberapa wilayah di Kota Banjarmasin mengalami banjir dalam beberapa waktu terakhir, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah jalan yang sebelumnya mulus.
Salah satu lokasi yang terpantau terdampak adalah Jalan AMD XII, Kelurahan Pemurus Dalam. Beberapa jalan di kota ini kini berlubang, yang semakin memperburuk kondisi infrastruktur setelah terjadinya bencana banjir.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Banjarmasin. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan pendataan kerusakan yang terjadi setelah banjir surut.
“Setelah banjir surut, baru kami dapat melakukan pendataan secara menyeluruh,” ujar Suri dalam keterangan persnya, Kamis (30/01/2025).
Meskipun sudah mulai melakukan pendataan, Suri mengungkapkan bahwa perbaikan jalan akan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran yang ada.
“Kami akan menilai kondisinya terlebih dahulu. Jika bisa segera dilakukan pemeliharaan, kami akan segera mengerjakannya,” jelasnya.
Sementara itu, di Kabupaten Tanahlaut (Tala), banjir juga telah melanda beberapa wilayah, menyebabkan tidak hanya rumah warga terendam, tetapi juga kerusakan pada badan jalan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah ruas jalan di tiga kecamatan yang terdampak parah, yakni Bumimakmur, Batibati, dan Kurau, mengalami kerusakan akibat banjir.
Sejak pertengahan Desember 2024, beberapa desa di Kurau terendam akibat luapan pasang besar laut (rob). Jalan poros Kurau-Bumimakmur, yang merupakan jalan provinsi, juga terendam di beberapa titik dan sempat tidak bisa dilalui kendaraan roda dua selama beberapa hari.
Di Kecamatan Batibati, kerusakan lebih lanjut terjadi di jalan lingkungan, terutama di Desa Benuaraya, di mana beberapa titik jalan, seperti Jalan Pelabuhan dan Jalan Taruna Jaya, terendam banjir dengan kedalaman mencapai selutut orang dewasa.
Kepala Desa Benuaraya, Sailil Irfan, mengatakan bahwa beberapa ruas jalan memang sudah rusak sebelumnya, tetapi kerusakannya semakin parah setelah banjir.
“Kerusakan di Jalan Taruna Jaya di RT 12 memang sudah ada sebelum banjir, namun setelah banjir, kerusakannya semakin parah,” kata Sailil Irfan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa genangan banjir memperburuk kondisi jalan-jalan aspal di permukiman-permukiman di Benuaraya dan Kurau. Kerusakan ini sangat dirasakan oleh warga setempat, yang harus menavigasi jalan rusak untuk beraktivitas sehari-hari.
Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPRP Kabupaten Tanahlaut, Dwi Hadi Putra, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengidentifikasi secara rinci jalan dan jembatan mana saja yang mengalami kerusakan akibat banjir.
“Kami akan melakukan pengecekan setelah air banjir surut,” ujar Dwi.
Dengan intensitas hujan yang tinggi, banjir dapat terus berdampak pada infrastruktur di wilayah tersebut. Pemko dan Pemkab setempat berharap agar kondisi ini segera pulih dan kerusakan jalan dapat segera diperbaiki untuk kelancaran transportasi dan kehidupan warga. []
Redaksi03