PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kembali menggelar operasi pasar murah di enam kecamatan mulai 21 Mei 2025. Program ini bertujuan meringankan beban masyarakat menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah sekaligus mengendalikan inflasi. Pelaksanaan pertama akan diadakan di Kantor Camat Pontianak Timur pada Rabu, 21 Mei 2025.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan operasi pasar murah merupakan agenda tahunan untuk menjamin stabilitas harga bahan pokok. “Ini upaya kami menjaga daya beli masyarakat, terutama jelang momen penting seperti Iduladha,” ujarnya dalam konferensi pers di Balai Kota Pontianak, Senin (19/5/2025). Ia menambahkan, program ini juga menjadi langkah antisipatif untuk menekan potensi kenaikan harga pasca-lebaran kurban.
Berbagai komoditas dijual dengan harga terjangkau, termasuk paket sembako berisi beras premium 5 kilogram (kg), gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 1 liter seharga Rp85 ribu. Telur ayam juga ditawarkan dalam paket 10 butir seharga Rp10 ribu. “Masih banyak bahan pokok lain dengan harga di bawah pasaran. Kami pastikan stok mencukupi,” jelas Bahasan.
Pemkot bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Bank Indonesia (BI), Bank Kalbar, PT Bulog, dan ritel modern untuk menjamin ketersediaan barang. Syarat pembelian mewajibkan warga membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanja. “Ini bagian dari komitmen kami mengurangi sampah plastik,” tegas Bahasan.
Operasi pasar akan berlangsung secara bergilir di enam kecamatan. Setelah Pontianak Timur (21 Mei), kegiatan dilanjutkan di Pontianak Barat (22 Mei), Pontianak Kota (23 Mei), Pontianak Selatan (26 Mei), Pontianak Tenggara (27 Mei), dan Pontianak Utara (28 Mei 2025). Lokasi pasar dipusatkan di kantor camat masing-masing kecamatan.
Bahasan mengimbau masyarakat memanfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. “Kami harap program ini tidak hanya membantu ekonomi warga, tetapi juga menjaga stabilitas harga jangka panjang,” katanya.
Pemantauan ketat akan dilakukan untuk memastikan distribusi barang berjalan lancar dan tepat sasaran. Pemkot juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan penimbunan atau pembelian dalam jumlah besar. “Kami prioritaskan kepentingan umum. Pastikan semua warga mendapat akses yang sama,” tambahnya.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat. Salah seorang warga Pontianak Timur, Rina, mengaku terbantu dengan adanya pasar murah. “Harga telur dan minyak di sini lebih murah Rp5-10 ribu dibanding pasar biasa. Sangat membantu saat persiapan lebaran,” ujarnya.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pontianak menyatakan operasi pasar murah tahun ini menargetkan penyaluran 10 ribu paket sembako. Evaluasi akan dilakukan untuk memastikan program berjalan efektif sebelum diperluas ke wilayah lainnya.
Sebagai informasi, inflasi Kota Pontianak pada April 2025 tercatat sebesar 0,3%, lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya (0,5%). Pemkot optimistis operasi pasar murah dapat mempertahankan tren penurunan inflasi hingga kuartal ketiga 2025. []
Redaksi11