SAMARINDA – WUJUDKAN tatakota yang baik, dari segi fisik maupun estetik, menjadi salah satu visi misi Wali Kota Samarinda Andi Harun. Karenanya, dia berambisi untuk menata kesemrawutan yang selama ini menghiasi wajah Kota Tepian itu. Salah satunya, keberadaan jaringan kabel listrik dan telepon yang terlihat malang melintang tak beraturan.
“Salah satu dari misi kami, maupun program utama di kota ini, selain infrastruktur adalah membangun tatakota yang baik dan nyaman,” ujar Wali Kota Andi Harun saat wawancara dengan awak media di Kantor Balai Kota Samarinda, Kamis (13/6/2024).
“Dan salah satu pemandangan yang selama ini kerap kita lihat, yang tidak mendukung tatakota adalah kabel yang berjuntai di mana-mana dengan sistem memakai tiang,” jelasnya lagi.
Selain kurang baik dilihat dari segi estetika, Andi Harun juga mengungkapkan, sistem jaringan kabel dengan menggunakan tiang dan masih semerawut ini juga bisa mengakibatkan bahaya kebakaran dan bahaya-bahaya lainnya.
“Nah dalam rangka untuk membangun kota ini ke depan dan untuk menciptakan sistem tatakota yang modern sekaligus aman bagi masyarakat, kami berusaha untuk memakai sistem dengan penanaman kabel atau kabel bawah tanah underground,” bebernya.
Secara teknis konstruksi lanjutnya, mungkin akan menggunakan box culvert (beton pracetak berbentuk segi empat) atau pembuatan jalur bawah tanah yang khusus dan tidak menjadi satu dengan saluran drainase.
“Persoalannya adalah kemudian kita butuh waktu yang cepat. Penggalian dengan menggunakan model konvensional, selain membutuhkan waktu yang lama juga bisa mengganggu sarana publik yang sudah ada,” katanya.
Dia mencontohkan, trotoar yang harus dibongkar lagi. Belum lagi mengganggu kegiatan masyarakat yang mungkin dilewati jalur yang akan digali. Efek lainnya pada pengguna jalan.
“Karena sebagian besar tiang listrik berada di sekitar trotoar atau drainase yang pasti efek pekerjaan itu sedikit banyaknya dapat mengganggu pengguna jalan,” ujarnya.
Andi Harun juga menjelaskan, dalam pelaksanaan pembuatan jaringan kabel bawah tanah itu, dirinya akan mencoba mempertimbangkan menggunakan metodologi baru. Di mana pelaksanaan pekerjaannya jauh lebih cepat, kurang lebih 14 sampai 20 hari, dan tidak merusak utilitas publik yang ada karena menggunakan teknik yang lebih efektif.
“Yang disebut dengan teknik penggalian HDD (Horizontal Directional Drilling),” jelasnya.
Teknik HDD ini dipilih karena memungkinkan pengerjaan jaringan kabel tampa mengganggu utilitas lainnya seperti aktivitas lalulintas dan lainnya.
“Dengan program ini diharapkan Kota Samarinda dapat meningkatkan estetika kota dan kehandalan infrastruktur jaringan kabel listrik serta telekomunikasi,” pungkas Andi Harun. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono