PONTIANAK – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengungkapkan komitmen pemerintah provinsi dalam mengembangkan kebudayaan daerah dengan rencana pembangunan rumah adat Tionghoa. Pembangunan rumah adat tersebut akan berdampingan dengan rumah adat Melayu dan Dayak sebagai simbol keberagaman serta harmonisasi budaya di provinsi yang dihuni oleh berbagai suku dan etnis.
Krisantus Kurniawan menegaskan bahwa rumah adat Tionghoa yang akan dibangun ini menjadi bagian dari usaha pemerintah untuk menjaga serta memelihara keberagaman budaya yang ada di Kalimantan Barat. “Rumah adat Tionghoa ini akan dibangun di antara rumah adat Melayu dan Dayak, sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya yang ada di Kalimantan Barat,” kata Krisantus dalam keterangan yang diterima di Pontianak pada Selasa (25/02/2025).
Menurut Krisantus, Kalimantan Barat dihuni oleh lebih dari 24 suku yang hidup berdampingan secara harmonis. Hal ini menjadi alasan utama pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus mendorong setiap suku agar aktif berperan dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan masing-masing. Ia juga menegaskan bahwa keberagaman budaya yang dimiliki Kalbar merupakan kekuatan besar yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Kami meminta agar setiap suku di Kalbar terus mengembangkan dan melestarikan budaya mereka. Keberagaman ini merupakan aset yang berharga bagi Kalbar, dan kami ingin memastikan bahwa budaya-budaya ini tetap lestari,” tambah Krisantus.
Selain itu, Krisantus juga menyampaikan perhatian pemerintah terhadap Taman Budaya Kalimantan Barat yang selama ini kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya. Ia berjanji bahwa pemerintah provinsi akan lebih serius dalam mengelola taman budaya ini agar dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat Kalbar.
“Ke depan, kami akan mengelola Taman Budaya dengan lebih baik, agar dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya yang dapat dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Barat,” ujar Krisantus.
Dalam kesempatan tersebut, Krisantus juga meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat, terutama dari kementerian terkait, agar pembangunan infrastruktur kebudayaan di Kalimantan Barat dapat berjalan dengan optimal.
“Kami berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian terkait, dapat memberikan lebih banyak dukungan untuk pengembangan budaya dan fasilitas pendukungnya di Kalbar,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah provinsi Kalbar berharap dapat menjadikan Kalimantan Barat sebagai provinsi yang dikenal kaya akan budaya dan mampu menjaga keberagaman etnis yang ada di dalamnya. Pembangunan rumah adat Tionghoa, bersama dengan upaya lainnya, diharapkan dapat mempererat hubungan antar suku serta meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan daerah. []
Redaksi03