Penambangan Batu Bara Ilegal Meresahkan Masyarakat di Kutai Barat

KUTAI BARAT – Aktivitas penambangan batu bara ilegal yang marak di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, semakin meresahkan masyarakat setempat. Penambangan ilegal yang tersebar di lima kecamatan tersebut tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam keselamatan warga sekitar.

Salah satu lokasi yang menjadi titik utama penambangan ilegal adalah kawasan hutan desa atau hutan lindung di Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kutai Barat. Aktivitas ini semakin meluas dan telah menjangkau sebagian besar wilayah kabupaten tersebut. Selain merusak hutan lindung yang merupakan warisan penting bagi Suku Dayak, penambangan ilegal ini juga berdampak buruk pada infrastruktur jalan raya.

Menurut laporan, kendaraan pengangkut batu bara yang seharusnya menggunakan jalan khusus malah kerap melintasi jalan umum. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi rusak, berdebu, dan tidak layak untuk digunakan. Keadaan ini juga memicu kekhawatiran warga, terutama karena jalan yang rusak telah menelan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.

“Penambangan ilegal ini sudah berlangsung cukup lama dan kami sudah melaporkannya secara resmi ke Mabes Polri pada tanggal 20 Februari 2025,” ungkap salah satu tokoh masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Hutan Kutai Barat, Minggu (09/03/2025).

Ia menambahkan bahwa penambangan ilegal ini bukan hanya merusak hutan, tetapi juga membahayakan kehidupan masyarakat setempat.

Warga dan aktivis lingkungan di Kutai Barat mendesak pihak berwenang untuk segera menindak tegas penambangan ilegal ini. Mereka meminta agar aparat penegak hukum mempercepat proses penyelidikan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku. Penanggulangan penambangan ilegal di kawasan ini diharapkan dapat melindungi hutan lindung dan meningkatkan keselamatan warga.

Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, masyarakat berharap pemerintah daerah dan pusat segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan aktivitas penambangan ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam nyawa warga di Kutai Barat. []

Redaksi03

PDF