TANAH LAUT – Upaya memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin nyata dengan langkah Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel yang gencar memperluas lahan penanaman jagung. Kabupaten Tanah Laut (Tala) kembali menjadi lokasi penting dalam program tersebut, mengingat wilayah ini sejak lama dikenal sebagai sentra jagung dan pusat industri pakan ternak.
Rabu (24/09/2025), kegiatan penanaman jagung dipusatkan di kawasan Gunung Kayangan, Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari. Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi hadir memimpin jalannya kegiatan, didampingi sejumlah pejabat teras Polda serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Tala. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Tala, Masturi, hadir mewakili Bupati Tala untuk memberikan dukungan penuh.
Langkah ini melanjutkan kegiatan serupa yang beberapa bulan sebelumnya dipimpin langsung Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong. Hal itu menandakan konsistensi kepolisian dalam mengawal agenda ketahanan pangan, tidak hanya sebatas isu keamanan tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Masturi menyampaikan apresiasi kepada Polda Kalsel yang dinilai telah memberikan kontribusi konkret terhadap pengendalian inflasi daerah. Menurutnya, peningkatan produktivitas jagung tidak hanya menambah ketersediaan bahan baku pakan ternak, tetapi juga membantu menjaga kestabilan harga pangan. “Hal itu tentu pada akhirnya memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Jagung disebutnya sebagai mata rantai penting dalam pengendalian harga pangan. Jika biaya pakan ternak stabil, maka harga daging ayam di pasaran bisa lebih terkendali. Hal itu sekaligus menekan beban masyarakat sebagai konsumen.
Di Tala sendiri, keberadaan pabrik pakan ternak skala besar yang berdiri sejak belasan tahun lalu di Kecamatan Bati-Bati semakin memperkuat posisi daerah ini sebagai basis rantai pasok dari hulu hingga hilir. Selain pabrik, banyak pula berdiri kandang ternak skala besar, baik ayam pedaging maupun petelur, hingga breeding atau usaha penyediaan bibit ayam.
Wakapolda Brigjen Pol Golkar Pangarso menjelaskan bahwa kebutuhan jagung lokal di Kalsel baru terpenuhi sekitar 13 persen dari total permintaan. Angka ini menunjukkan masih sangat terbuka ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Menurutnya, penanaman jagung di Tala merupakan langkah strategis untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Target nasional adalah menanam satu juta hektare jagung dengan produksi mencapai empat juta ton. Dari jumlah itu, Kalsel menargetkan kontribusi sekitar 5 ribu hektare, dengan Tala sebagai salah satu daerah paling potensial.
Pangarso menegaskan, keterlibatan kepolisian dalam program ini juga memiliki dimensi keamanan. “Pihaknya ingin menunjukkan bahwa upaya menjaga keamanan tak cuma melalui keamanan fisik. Namun juga dengan mendorong kesejahteraan masyarakat melalui program ketahanan pangan,” tegasnya.
Secara ekonomi, penanaman jagung yang meluas di Tala diharapkan memperkuat daya tahan industri peternakan lokal. Ketersediaan jagung lokal dapat menekan ketergantungan pada pasokan luar daerah atau impor. Dengan demikian, biaya produksi ternak lebih rendah, dan pada gilirannya harga daging ayam di pasaran menjadi lebih terjangkau.
Kondisi ini tidak hanya menguntungkan peternak, tetapi juga konsumen secara luas. Jika harga kebutuhan pokok seperti daging ayam stabil, maka inflasi dapat lebih mudah dikendalikan. Hal ini juga membantu menjaga daya beli masyarakat.
Upaya yang dilakukan Polda Kalsel bersama Pemkab Tala menunjukkan sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan rakyat. Penanaman jagung bukan sekadar program jangka pendek, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan untuk memperkuat rantai pangan.
Masyarakat setempat pun diharapkan turut aktif mendukung program ini, baik melalui partisipasi langsung dalam penanaman maupun dengan menjaga lahan yang telah disediakan. Keberhasilan program akan lebih terjamin bila semua elemen terlibat secara konsisten.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Tala diproyeksikan tetap menjadi tulang punggung produksi jagung Kalsel. Jika dikelola secara maksimal, daerah ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi besar terhadap program ketahanan pangan nasional. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan