PAPUA – Insiden tragis menimpa sekelompok pendulang emas di wilayah pegunungan Papua. Dalam dua hari berturut-turut, yakni Minggu (06/04/2025) dan Senin (07/04/2025), terjadi aksi penyerangan yang menewaskan sejumlah pendulang emas oleh kelompok bersenjata tak dikenal.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di lapangan, peristiwa berdarah tersebut terjadi di sebuah lokasi pendulangan emas tradisional yang cukup terpencil. Kelompok bersenjata dilaporkan datang secara tiba-tiba dan menyerang para pendulang dengan senjata api dan senjata tajam.
Beberapa korban dilaporkan tewas di tempat akibat luka tembak dan sabetan senjata tajam, sementara lainnya mengalami luka serius. Belum diketahui pasti berapa jumlah korban jiwa secara keseluruhan, karena akses menuju lokasi kejadian tergolong sulit, baik dari segi geografis maupun faktor keamanan.
Kepolisian Daerah Papua melalui pernyataan resminya menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai penyerangan tersebut dan saat ini tengah melakukan penyelidikan. “Kami telah mengirim tim untuk memastikan kebenaran informasi serta mengevakuasi para korban. Penyidikan awal sedang berjalan untuk mengidentifikasi pelaku,” ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Hingga kini, motif penyerangan masih menjadi tanda tanya besar. Dugaan sementara, insiden ini berkaitan dengan konflik wilayah tambang emas yang sering menjadi sumber ketegangan di daerah tersebut.
Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak dan mengungkap dalang di balik tragedi ini. “Kejadian semacam ini terus berulang. Negara tidak boleh tinggal diam melihat warga sipil menjadi korban kekerasan bersenjata,” kata seorang perwakilan LBH dalam keterangan tertulis.
Kondisi keamanan di sekitar area tambang pascakejadian dilaporkan mencekam. Banyak pendulang emas lainnya memilih meninggalkan lokasi karena takut akan adanya serangan susulan. Pihak TNI dan Polri kini dikerahkan untuk mengamankan lokasi serta memastikan tidak ada potensi ancaman lanjutan.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan bersenjata di Papua yang menyasar warga sipil. Pemerintah diminta untuk tidak hanya merespons secara reaktif, tetapi juga mengambil langkah konkret guna melindungi keselamatan masyarakat di daerah rawan konflik. []
Redaksi03