WASHINGTON – Insiden penembakan kembali mengguncang sistem pendidikan Amerika Serikat, kali ini terjadi di sebuah sekolah menengah atas di Dallas, Texas, pada Selasa (15/04/2025). Serangan tersebut menyebabkan empat pelajar mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut pernyataan Departemen Pemadam Kebakaran Dallas, keempat korban mengalami luka yang bervariasi, mulai dari ringan hingga serius. Tiga di antaranya mengalami luka tembak, dengan rentang usia antara 15 hingga 18 tahun. Sementara satu korban lainnya mengalami cedera muskuloskeletal, meskipun detail kondisinya belum diungkap lebih lanjut.
Peristiwa penembakan ini memunculkan kembali kekhawatiran publik terhadap maraknya kekerasan bersenjata di lingkungan sekolah. Stephanie Elizalde, pengawas distrik dari Dallas Independent School District, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. “Sejujurnya hal ini sudah biasa. Dan seharusnya tidak lagi biasa,” katanya, dikutip dari The Guardian.
Sementara itu, Gubernur Texas Greg Abbott menyampaikan belasungkawa dan menyesalkan kejadian ini. “Kami turut berduka untuk para korban tindakan kekerasan yang tak masuk akal ini,” ujarnya.
Pihak kepolisian berhasil menangkap tersangka beberapa jam setelah insiden berlangsung. Namun, hingga kini aparat belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai identitas pelaku maupun motif di balik penembakan tersebut. Asisten Kepala Polisi Dallas Independent School District, Christina Smith, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan informasi yang diperoleh masih sangat terbatas.
Seketika setelah penembakan terjadi, siswa-siswi segera dievakuasi ke tempat yang aman. Rekaman CCTV menunjukkan puluhan kendaraan polisi dan petugas keamanan memadati area sekolah, menciptakan suasana mencekam yang berlangsung selama beberapa jam.
Hingga malam harinya, para siswa telah dipertemukan kembali dengan orang tua mereka dan telah kembali ke rumah masing-masing. Sebagai respons atas kejadian ini, pihak sekolah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dihentikan sementara waktu. Namun, layanan konseling tetap disediakan bagi siswa yang mengalami trauma atau membutuhkan dukungan psikologis.
Penembakan ini menjadi catatan kelam terbaru dalam daftar panjang insiden kekerasan bersenjata di sekolah-sekolah Amerika, yang kerap menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan anak-anak di lingkungan pendidikan. []
Redaksi03