KUBU RAYA – Aktivitas penerbangan internasional di Bandara Supadio Pontianak segera kembali bergeliat setelah beberapa tahun terakhir berhenti akibat pandemi. Manajemen bandara bersama maskapai penerbangan kini tengah menuntaskan sejumlah persiapan untuk memastikan jalur internasional kembali beroperasi pada pertengahan September mendatang.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Supadio, M. Iwan Sutisna, mengungkapkan bahwa persiapan teknis maupun operasional untuk penerbangan perdana dari Pontianak menuju Kuching dan Kuala Lumpur sudah mendekati rampung. “Segala sesuatuya sudah kami siapkan insyaAllah nanti di tanggal 12 September itu ada penerbangan dari Pontianak ke Kuching dan juga ke KL. Kuching dua kali sehari dan juga ke Kuala Lumpur itu seminggu empat kali,” ujar Iwan pada Minggu (31/08/2025).
Ia menjelaskan, kembalinya rute internasional tidak hanya terbatas pada dua kota tujuan tersebut. Dalam waktu dekat, pihaknya juga menargetkan pembukaan jalur baru ke Singapura yang masih dalam proses koordinasi dengan maskapai. “Selain KL dan Kuching kita juga akan membuka penerbangan ke Singapura namun ini masih berproses kami meminta dukungan dan doa dari masyarakat Kalbar,” jelasnya.
Menurut Iwan, langkah ini diharapkan menjadi pintu masuk kebangkitan sektor transportasi udara sekaligus mendongkrak aktivitas ekonomi, perdagangan, hingga pariwisata di Kalimantan Barat. Selama pandemi, banyak pelaku usaha yang terdampak akibat terhentinya penerbangan lintas negara, termasuk pelaku industri pariwisata dan UMKM. Dengan kembali dibukanya jalur internasional, roda ekonomi diharapkan bisa bergerak lebih cepat.
Dari sisi maskapai, sejumlah operator penerbangan disebut sudah menyatakan minat untuk membuka kembali rute ke luar negeri. Selain maskapai yang sudah beroperasi, beberapa perusahaan penerbangan asing juga tengah menjajaki kemungkinan masuk ke Bandara Supadio. Penambahan rute ini dinilai akan meningkatkan daya tarik Pontianak sebagai hub perjalanan di Kalimantan.
Tidak hanya sektor ekonomi, dunia pariwisata juga menjadi salah satu yang paling diuntungkan. Jalur internasional Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur selama ini menjadi favorit wisatawan karena jaraknya yang dekat dan efisiensi waktu tempuh. Wisatawan Malaysia dan Singapura juga berpotensi kembali datang berkunjung, sehingga menghidupkan hotel, restoran, dan destinasi wisata lokal.
Pengamat ekonomi lokal menilai, kembalinya penerbangan internasional bisa menjadi momentum strategis untuk menghidupkan kawasan perbatasan. Potensi perdagangan lintas batas yang sebelumnya sempat menurun diperkirakan akan kembali meningkat dengan adanya mobilitas barang dan orang yang lebih lancar.
Pemerintah daerah pun menyambut baik rencana ini. Dengan beroperasinya kembali jalur internasional, konektivitas Kalimantan Barat dengan negara tetangga diyakini semakin kuat. Hal tersebut juga menjadi nilai tambah bagi investor yang menilai akses transportasi sebagai salah satu faktor penting dalam mengembangkan bisnis.
Bagi masyarakat, pembukaan kembali rute internasional menjadi kabar yang ditunggu. Tidak hanya mempermudah perjalanan untuk keperluan bisnis dan wisata, tetapi juga bagi warga yang memiliki keluarga di luar negeri. Tiket pesawat yang langsung terhubung ke Kuching, Kuala Lumpur, dan ke depan ke Singapura, dinilai akan menghemat biaya sekaligus waktu perjalanan.
Dengan kesiapan yang mencapai 80 persen, Bandara Supadio Pontianak optimistis bisa melayani penerbangan internasional tepat waktu. Pihak bandara bersama maskapai berkomitmen menjaga kualitas layanan agar masyarakat merasa aman dan nyaman menggunakan kembali jalur udara lintas negara. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan