Pengawasan Rutan, Seremonial atau Efektif?

MEMPAWAH – Upaya Rutan Kelas II B Mempawah menjaga keamanan warga binaan kembali disorot, meski praktik pengawasan ketat tampaknya lebih menekankan pada ritual formalitas daripada efektivitas nyata.

Kepala Rutan Kelas II B Mempawah, Fajar Perdinan, menyatakan pihaknya terus memperketat pengawasan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang seperti narkoba, handphone, senjata tajam, maupun benda berbahaya lainnya, Senin (06/10/2025).

“Untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan barang-barang terlarang, baik itu narkoba, handphone, senjata tajam, maupun barang berbahaya lainnya, kami sudah melaksanakan berbagai langkah antisipasi,” ujarnya.

Namun, kritikus menilai, pengawasan yang dilakukan lebih bersifat prosedural dan rutin, tanpa memberikan jaminan bahwa barang-barang terlarang benar-benar tidak masuk ke dalam rutan.

Salah satu langkah yang dilakukan, menurut Fajar, adalah memperketat pemeriksaan barang bawaan dan penggeledahan terhadap pengunjung.

“Yang pertama adalah memperketat pemeriksaan atau penggeledahan terhadap barang bawaan dari pengunjung. Tidak hanya itu, pengunjungnya sendiri juga kami geledah sebelum bertemu dengan warga binaan,” jelasnya.

Meski pengawasan ini tampak ketat di permukaan, beberapa pihak menilai pemeriksaan tersebut belum menutup celah bagi kemungkinan penyelundupan yang lebih canggih. Selain itu, penggeledahan terhadap warga binaan yang kembali dari persidangan dan petugas pun digelar, meski tidak dijelaskan mekanisme pengawasan lanjutan secara sistematis.

“Demikian pula dengan warga binaan atau tahanan yang pulang dari sidang, kami lakukan penggeledahan. Termasuk kepada para petugas, barang yang akan dibawa masuk ke dalam lingkungan rutan pun kami periksa, bahkan penggeledahan badan juga dilakukan kepada petugas,” tegas Fajar.

Sebagai langkah tambahan, Rutan Kelas II B Mempawah juga menggelar razia insidentil ke kamar hunian warga binaan. Namun, pengamatan sejumlah pihak menyebutkan razia tersebut cenderung seremonial, sehingga efektivitasnya dalam mencegah penyelundupan masih dipertanyakan.

“Kami secara insidentil atau mendadak melaksanakan razia ke kamar-kamar hunian warga binaan. Hal ini penting untuk memastikan lingkungan rutan tetap aman, tertib, dan bebas dari barang-barang terlarang,” tutur Fajar.

Langkah-langkah ini diklaim sebagai bentuk komitmen Rutan Mempawah dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang aman dan mendukung rehabilitasi. Namun, tantangan nyata, seperti penyelundupan yang semakin kreatif dan pengawasan yang terbatas akibat kapasitas petugas, menjadi sorotan kritis yang tak bisa diabaikan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com