Penikaman oleh Oknum TNI AU Guncang Makassar

MAKASSAR — Peristiwa penikaman yang melibatkan seorang anggota TNI Angkatan Udara kembali memicu perhatian publik setelah seorang warga tewas bersimbah darah di wilayah Biringkanaya, Kota Makassar, Minggu 16 November 2025 malam. Insiden ini menambah daftar kasus kekerasan yang melibatkan aparat, sekaligus memunculkan desakan agar proses hukum berjalan transparan tanpa perlindungan institusi.

Korban bernama Muh Zainal (25), yang saat kejadian tengah berboncengan dengan istrinya, Nur (36), dikabarkan baru saja pulang dari rumah keluarga. Namun perjalanan pasangan ini terhenti ketika mereka berpapasan dengan seorang anggota TNI AU berpangkat sersan, Serka AI (43), di Kelurahan Sudiang. Tanpa banyak kata, pelaku disebut langsung menghentikan korban dan menusuknya hingga terjatuh.

“Iya betul, keluarga korban sudah melapor ke POMAU,” ujar Kapolsek Biringkanaya, AKP Andik Wahyu, Senin (17/11/2025), saat dikonfirmasi.

Warga yang menemukan tubuh korban berlumuran darah segera memberikan pertolongan dan membawa Zainal ke rumah sakit terdekat. Namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan lantaran luka tikaman yang cukup parah. Di sisi lain, kasus ini memantik kegelisahan warga sekitar yang menilai insiden tersebut terjadi tanpa pemicu jelas, sehingga motif pelaku menjadi pertanyaan besar.

Andik menjelaskan bahwa pelaku akhirnya menyerahkan diri. “Tadi menjelang subuh, pelaku sudah menyerahkan diri dan diamankan di POMAU,” katanya.

Terkait penanganan kasus, pihak TNI AU mengatakan proses hukum sedang berjalan. Kepala Penerangan Koopsud II, Kolonel Sus Aidil, menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap pelaku kini dilakukan di Lanud Hasanuddin.

“Oknum tersebut sudah menyerahkan diri ke Satpom Lanud Hasanuddin dan sudah ditahan untuk selanjutnya menjalani proses hukum,” ucapnya. Namun ia belum dapat menjelaskan motif di balik tindakan pelaku. “Ya, itu sedang didalami,” tuturnya.

Keterlibatan aparat dalam tindak kriminal sering memicu kekhawatiran publik terkait independensi proses penyidikan, sehingga pengawasan eksternal menjadi tuntutan masyarakat. Dalam kasus ini, keluarga korban disebut berharap agar proses hukum dilakukan secara terang benderang, tanpa ada intervensi atau perlindungan yang meminimalkan pertanggungjawaban pelaku.

Peristiwa tragis yang merenggut nyawa Zainal kini menambah pekerjaan rumah bagi institusi militer dalam memastikan anggotanya mematuhi aturan serta tidak melakukan tindakan brutal terhadap warga sipil. Masyarakat menunggu komitmen TNI AU untuk memastikan kasus ini berjalan sesuai koridor hukum tanpa kompromi. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com