BENGKAYANG – Proyek peningkatan jalan Desa ruas Kapot – Batu Ampar, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, yang menelan anggaran Rp5,8 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2024, kini menjadi sorotan publik. Sejumlah dugaan pelanggaran terkait kualitas pengerjaan muncul di tengah pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh CV Hasta Jaya Abadi dan diawasi oleh PT Sinergi Karya Utama.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan di lapangan, ditemukan beberapa indikasi ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak bernomor 600.1.9.3/51901315/SP/DAK/2024, yang ditandatangani pada 17 Juli 2024. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi antara lain:
- Kualitas Aspal Diduga Bermasalah
Beberapa bagian aspal yang sudah dihampar terlihat hangus, yang diduga akibat suhu atau metode penghamparan yang tidak sesuai dengan standar. Selain itu, ketebalan aspal yang tidak memenuhi spesifikasi juga menimbulkan kekhawatiran akan daya tahan jalan dalam jangka panjang. - Pemadatan Jalan Tidak Maksimal
Pemadatan aspal yang dilakukan diduga tidak maksimal, menyebabkan permukaan jalan bergelombang. Kondisi ini berpotensi membahayakan pengguna jalan dan mempercepat kerusakan jalan. Selain itu, ada dugaan mark-up volume pengerjaan yang bisa merugikan keuangan daerah. - Kemiringan Jalan Tidak Sesuai
Aspek kemiringan jalan juga dipertanyakan. Diduga, perhitungan kemiringan tidak dilakukan dengan baik, yang berisiko menyebabkan genangan air dan mempercepat degradasi permukaan jalan. - Kualitas Box Culvert Dipertanyakan
Mutu beton pada box culvert yang digunakan dalam proyek ini diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal ini dapat mengurangi daya tahan konstruksi terhadap tekanan air dan beban kendaraan. Selain itu, ada dugaan mark-up volume pekerjaan pada bagian ini.
Proyek yang seharusnya meningkatkan aksesibilitas masyarakat ini, dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender, kini menjadi sorotan terkait kualitas pekerjaan yang tampaknya tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Masyarakat dan pihak terkait diharapkan untuk mengawasi jalannya proyek ini dengan lebih ketat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak penyedia jasa dan konsultan pengawas belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan masalah yang ada. Dinas terkait diminta segera melakukan pemeriksaan untuk memastikan kualitas pekerjaan proyek ini sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. []
Redaksi03