Pentol Goreng Viral di SMKN 4 Samarinda!

SAMARINDA – Di antara hiruk-pikuk pelajar dan masyarakat di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Sungai Pinang Luar, Samarinda, sebuah gerobak motor sederhana dengan tulisan “Pentol Goreng Samarinda” menjadi pusat perhatian banyak orang. Setiap jam istirahat atau sore hari, antrean panjang terlihat di sisi kanan gerbang SMKN 4 Samarinda, tempat jajanan gurih ini dijajakan. Aroma khas pentol goreng berpadu dengan saus pedas khas menjadi daya tarik yang sulit ditolak para pelanggan setia.

Adalah Muhammad Ali (39), pria asal Madura, yang telah menekuni usaha pentol goreng ini selama tujuh tahun. Dengan kerja keras dan ketekunan, Ali berhasil mengubah usaha kaki lima sederhana menjadi kuliner populer di kawasan tersebut. Meski awalnya belajar secara otodidak, ia kini memiliki racikan bumbu dan saus yang membuat cita rasa jualannya berbeda dari penjual pentol goreng lainnya.

“Saya belajar sendiri, coba-coba racik saus dengan berbagai rasa. Alhamdulillah, ternyata banyak yang suka,” ujar Ali saat ditemui media ini di lokasi jualannya, Kamis (23/10/2025).

 Keunikan pentol goreng buatan Ali terletak pada variasi saus yang ia tawarkan. Ada empat pilihan rasa favorit pelanggan: saus pedas klasik, saus kacang pedas, boncabe bubuk, dan saus balado. Setiap varian menghadirkan sensasi berbeda bagi para penikmat kuliner pedas. Inovasi rasa inilah yang membuat pelanggan tidak bosan, bahkan banyak yang datang berulang kali.

Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. “Harganya variasi dari harga 2000 ke atas, anak sekolah biasanya beli yang Rp2.000 atau Rp5.000. Kalau orang kantoran suka bungkus lebih banyak,” kata Ali sambil tersenyum ramah melayani pelanggan.

Setiap harinya, Ali membuka lapak mulai pukul 10.00 pagi hingga 15.30 sore. Lokasinya yang strategis, di antara sekolah dan deretan pertokoan, membuat gerobak pentolnya selalu ramai pembeli. Tak hanya pelajar yang menjadi pelanggan tetap, warga sekitar dan pekerja kantoran pun kerap datang untuk menikmati jajanan tersebut.

Dalam sehari, Ali bisa menjual ratusan tusuk pentol, terutama pada jam istirahat sekolah atau menjelang sore. Meski berjualan dengan peralatan sederhana, ia sangat menjaga kebersihan dan kualitas bahan. Selain pentol goreng, ia juga menjajakan tahu goreng dan empek-empek goreng, yang tak kalah diminati pembeli.

Kesuksesan Ali menjadi bukti bahwa semangat, inovasi, dan kerja keras dapat mengubah usaha kecil menjadi peluang besar. Di tengah maraknya bisnis kuliner modern, Pentol Goreng Samarinda tetap eksis dan menjadi ikon kuliner jalanan yang tak lekang oleh waktu. Kini, jajanan gurih itu bukan sekadar camilan sekolah, tetapi juga bagian dari identitas kuliner khas Kota Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, yang semakin dikenal luas karena cita rasa lokalnya. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com