LONDON — Malam Sabtu, 1 November 2025, diwarnai tragedi mengerikan di dalam kereta rute Doncaster-London King’s Cross. Serangan penusukan massal menyebabkan 10 orang luka-luka, sembilan di antaranya mengalami cedera serius, sementara dua tersangka telah ditangkap di Stasiun Huntingdon, dekat Cambridge.
Kepolisian Transportasi Inggris menyebut insiden ini sebagai tragedi yang mengerikan dan tengah menyelidiki motif di balik aksi brutal tersebut.
Insiden bermula ketika kereta berangkat pukul 18.25 waktu setempat dari Doncaster pada Sabtu, 1 November 2025. Polisi Cambridgeshire menerima laporan sekitar pukul 19.39 GMT pada hari yang sama. Petugas bersenjata segera menghentikan kereta di Stasiun Huntingdon untuk mengamankan situasi.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, terlihat aparat bersenjata masuk ke gerbong sebelum menangkap dua pria yang diduga pelaku. Polisi menegaskan penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan kronologi dan motif kejadian.
Seorang saksi mata, Olly Foster, menceritakan momen mencekam saat penyerangan terjadi. Ia mendengar penumpang panik berteriak, “Lari, lari, ada pria yang menusuk semua orang.” Awalnya, Foster mengira itu hanya lelucon Halloween, Jumat, 31 Oktober 2025. Namun dalam hitungan menit, suasana berubah menegangkan. Seorang pria tua berani menghalangi pelaku untuk menusuk seorang gadis muda, meski kemudian terluka di kepala dan lehernya.
Penumpang lain berupaya menolong korban dengan alat seadanya. Beberapa menggunakan jaket untuk menahan pendarahan, sementara Foster menuturkan sebotol wiski Jack Daniel’s digunakan untuk menghadang pelaku. Kejadian berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit, namun terasa seperti selamanya bagi mereka yang berada di dalam kereta.
Polisi Transportasi Inggris bekerja sama dengan unit kontra-terorisme dalam penyelidikan. Pejabat senior Chris Casey menekankan, “Kami sedang melakukan penyelidikan urgen untuk mengetahui apa yang terjadi, dan mungkin butuh waktu sebelum kami memberikan konfirmasi lebih lanjut,” Minggu, (02/11/2025).
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut peristiwa ini sebagai kejadian yang mengkhawatirkan dan mengerikan. Ia menyampaikan simpati mendalam kepada korban dan keluarganya melalui akun X resminya, serta berterima kasih kepada layanan darurat atas respons cepat mereka.
Hingga kini, motif penyerangan belum terungkap. Sebagian besar korban masih dirawat intensif di rumah sakit kawasan Cambridgeshire, sementara pihak berwenang meminta masyarakat tidak berspekulasi dan menyerahkan informasi sepenuhnya kepada kepolisian. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan