WASHINGTON DC – Penyelidikan penembakan tragis terhadap tokoh konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk, mulai menemukan titik terang setelah FBI mengumumkan kecocokan DNA tersangka dengan barang bukti di lokasi kejadian. Perkembangan ini sekaligus menambah sorotan publik terhadap latar belakang pelaku dan respons otoritas keamanan.
Tersangka Tyler Robinson (22) ditangkap pada Kamis (12/09/2025) setelah buron selama lebih dari satu hari. Ia disebut bakal segera didakwa secara resmi dalam pekan ini atas tuduhan pembunuhan berencana.
Charlie Kirk, pendiri organisasi politik konservatif muda Turning Point USA, tewas ditembak saat menyampaikan pidato di sebuah universitas di Utah. Kirk dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Donald Trump dan kerap menjadi figur yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap kelompok progresif, terutama isu hak transgender.
Menurut otoritas, Robinson diduga menembak korban menggunakan senjata sniper dari atap gedung. Satu peluru mengenai leher Kirk dan membuatnya meninggal di tempat.
Direktur FBI, Kash Patel, dalam wawancara dengan Fox News menyebut hasil forensik menguatkan dugaan keterlibatan Robinson. “Saya bisa melaporkan hari ini bahwa DNA dari handuk yang membungkus senjata api, serta DNA di obeng yang ditemukan di lokasi, telah dipastikan cocok dengan tersangka yang sudah kami amankan,” ujarnya, Senin (15/09/2025), mengutip AFP.
Selain itu, FBI juga mengungkap temuan catatan yang ditulis Robinson sebelum peristiwa penembakan. “Catatan itu pada dasarnya menyatakan, ‘Saya memiliki kesempatan untuk menyingkirkan Charlie Kirk, dan saya akan melakukannya.’ Itu ditulis sebelum penembakan,” jelas Patel. Dokumen tersebut dilaporkan ditemukan di rumah keluarga tersangka meski kemudian dimusnahkan, namun jejak forensiknya tetap teridentifikasi.
Kirk sendiri merupakan figur berpengaruh di media sosial dengan jutaan pengikut di TikTok, Instagram, dan YouTube. Ia kerap membagikan potongan debat kampus yang menyoroti isu-isu konservatif, menjadikannya salah satu tokoh muda yang paling menonjol dalam lingkaran politik sayap kanan AS.
Pascainsiden, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menghadiri upacara penghormatan untuk Kirk pada Minggu (21/09/2025) di Arizona. Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance telah mengambil alih posisi Kirk sebagai pembawa acara podcast yang populer di kalangan konservatif.
Profil Robinson turut menjadi perhatian publik. Ia digambarkan sebagai mantan siswa berprestasi dan dibesarkan dalam keluarga Mormon konservatif. Namun, laporan media menyebutkan Robinson memiliki hubungan romantis dengan teman serumah yang transgender serta mulai menganut pandangan politik kiri. Gubernur Utah Spencer Cox juga menegaskan bahwa tersangka menunjukkan tanda-tanda radikalisasi sebelum serangan.
Wakil Direktur FBI Dan Bongino mengatakan, sejumlah peringatan sebenarnya sudah muncul. “Terdapat sejumlah tanda peringatan yang muncul sebelumnya,” ujarnya. Bongino merujuk pada pengakuan keluarga dan teman dekat yang menyebut Robinson semakin aktif secara politik belakangan ini.
Meski penyelidikan bergerak cepat, Direktur FBI Kash Patel sempat dikritik karena terburu-buru mengumumkan penangkapan tersangka hanya beberapa jam setelah penembakan, sebelum akhirnya dibebaskan. Patel menegaskan dirinya tidak menyesali langkah itu. “Apakah saya bisa menyampaikan dengan kata-kata yang lebih tepat dalam situasi panas? Mungkin. Tapi apakah saya menyesal mengumumkannya? Sama sekali tidak,” ucapnya.
Kasus ini diperkirakan akan terus menjadi perbincangan publik Amerika karena menyangkut tokoh politik yang dekat dengan Presiden Trump. Patel sendiri dijadwalkan hadir di Kongres pada Selasa (16/09/2025) untuk memberikan penjelasan mengenai penanganan kasus tersebut. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan