Perahu Terbalik di Maluku Tenggara, Dua Mahasiswa UGM Tewas

MALUKU – Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Maluku Tenggara meninggal dunia setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di perairan Pulau Wahr. Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (1/7) sekitar pukul 14.07 WIT akibat gelombang tinggi. Kedua korban diketahui bernama Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon, Muhamad Arafah, menyampaikan bahwa proses pencarian dan evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dan kedua jenazah mahasiswa tersebut telah diserahkan ke rumah sakit di Langgur. “Tim gabungan telah melaksanakan tugas operasi SAR dan evakuasi hingga jasad dua mahasiswa UGM, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku mengalami kecelakaan laut dan meninggal diserahkan ke rumah sakit di Langgur,” ujar Arafah, Rabu (2/7).

Informasi awal mengenai kecelakaan laut itu diterima Pos SAR Tual dari seseorang bernama Fauziadiah pada pukul 15.40 WIT. Ia melaporkan bahwa satu unit longboat dengan tujuh penumpang terbalik di sekitar perairan Pulau Wahr. Menanggapi laporan tersebut, Pos SAR Tual mengerahkan personel bersama unsur potensi SAR menggunakan perahu karet menuju titik lokasi dengan koordinat 5°44’31.45″S – 132°40’8.34″E, yang berjarak sekitar 22 mil laut dari Dermaga PSDKP Tual.

Setibanya di Desa Debut pada pukul 17.30 WIT, tim SAR gabungan melakukan koordinasi dengan warga setempat. Hasil koordinasi menyebutkan bahwa jumlah penumpang sebenarnya bukan tujuh, melainkan 12 orang. Dari jumlah tersebut, 10 orang dinyatakan selamat, satu orang ditemukan meninggal dunia, dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.

Pencarian dilanjutkan bersama masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Sekitar pukul 23.00 WIT, korban yang sebelumnya hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Karel Sadsuitubun untuk proses penanganan lebih lanjut.

Muhamad Arafah menyebutkan bahwa longboat tersebut berangkat dari Desa Debut menuju Pulau Wahr. Saat berada di perairan, gelombang tinggi menyebabkan kapal terbalik. Dari 12 penumpang, 10 berhasil diselamatkan, dua lainnya menjadi korban jiwa.

Adapun para korban selamat terdiri dari Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya Pratista Halimawan, Maikel Letsoin (28), Marvel Letsoin (26), Mikel Mipuka (27), Atin Letsoin (16), dan Penus Letsoin (27). Seluruh korban selamat telah mendapatkan penanganan dan bantuan lanjutan dari pihak terkait.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com