KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanak) terus mengupayakan langkah strategis untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden.
Salah satu program utama yang sedang dilaksanakan adalah optimalisasi lahan (Oplah), yang di antaranya mencakup pembentukan Brigade Pangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan serta mendorong partisipasi generasi muda dalam sektor agribisnis.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Distanak, M. Rifani, menyebutkan bahwa Brigade Pangan telah mulai dibentuk di tiga kecamatan, yaitu Marangkayu, Samboja, dan Anggana, dengan dukungan kolaborasi bersama TNI.
“Pemilihan lokasi ini ditentukan langsung oleh pusat. Namun, apabila program ini terbukti berhasil, kami akan menerapkannya dengan pola serupa di kecamatan lain,” ujar Rifani pada beritaborneo.com di ruang kerjanya, senin (13/01/2025)
Brigade Pangan tidak hanya melibatkan petani tradisional, tetapi juga memanfaatkan potensi petani milenial. Rifani menjelaskan bahwa generasi muda memiliki peranan penting dalam memperkenalkan teknologi terbaru dan metode pertanian yang inovatif.
“Brigade Pangan ini menyisipkan pola tanam reguler, di mana lahan yang semula hanya digunakan untuk dua kali panen (IP 2) dapat dimaksimalkan menjadi tiga kali panen dalam setahun (IP 3),” paparnya.
Sistem pembagian hasil juga menjadi daya tarik tersendiri.
“Dari hasil panen, ada pembagian 70:30. Sebanyak 30% akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan petani milenial, termasuk kebutuhan operasional mereka,” tambahnya.
Guna menunjang keberhasilan program, Distanak menyediakan berbagai fasilitas, seperti alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, serta pelatihan intensif.
Rifani juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi (IT) oleh petani milenial sebagai salah satu pilar utama dalam pengelolaan lahan dan pemantauan hasil panen secara real-time.
“Kita akan terus mendukung petani milenial, termasuk memastikan setiap kelompok tani menyiapkan lahan yang bisa mereka kelola. Dengan begitu, mereka dapat berkontribusi nyata dalam peningkatan hasil produksi pangan nasional,” ujarnya optimis.
Rifani berharap regenerasi petani Indonesia dapat terwujud. Selain meningkatkan produktivitas, optimasi lahan juga memberikan peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam sektor pertanian modern.
Brigade Pangan tidak hanya mencerminkan strategi pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan. []
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan