SAMARINDA — PT Pertamina menyatakan kesediaannya untuk memberikan layanan perbaikan kendaraan secara gratis di bengkel-bengkel yang akan disediakan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang mengalami kerusakan kendaraan akibat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipasok oleh Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, mengapresiasi langkah Pertamina yang bersedia bertanggung jawab terhadap kerusakan kendaraan milik warga. Namun, ia menilai langkah tersebut belum cukup untuk menyelesaikan persoalan secara menyeluruh.
“Kami apresiasi itu, tetapi itu belum menyelesaikan masalah. Harus ada langkah lebih lanjut untuk menemukan akar persoalan,” ujar Rohim kepada awak media saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Jumat (11/04/2025).
Rohim mendorong agar Pemerintah Kota Samarinda bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera membentuk tim investigasi independen. Tim ini diharapkan terdiri dari unsur profesional, akademisi, serta Aparat Penegak Hukum (APH), yang bertugas melakukan pemeriksaan menyeluruh dari hulu hingga hilir atas dugaan penyebab kerusakan kendaraan.
Menurutnya, pembentukan tim tersebut sangat penting untuk mengungkap fakta sebenarnya di tengah berbagai spekulasi yang beredar luas di masyarakat.
“Masyarakat sudah menanggung dampaknya, dan kini saatnya pemerintah daerah turun tangan. Investigasi harus dilakukan secara transparan dan menyeluruh,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini beredar sejumlah dugaan di tengah masyarakat mengenai penyebab kerusakan kendaraan, mulai dari kualitas BBM, cara penyimpanan, hingga kemungkinan adanya tindakan pengoplosan bahan bakar.
“Isu-isu seperti BBM rusak akibat penyimpanan, adanya oknum yang mengoplos, hingga ketidaksesuaian antara bahan bakar dan komponen kendaraan—semua harus diklarifikasi dengan data dan hasil investigasi yang jelas,” pungkas legislator dari daerah pemilihan Samarinda Utara dan Sungai Pinang tersebut. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah