Perempuan Jaksel Diperkosa oleh Pekerja Saat Cek Proyek Vila di Buleleng

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan kesiapan untuk menambah Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) guna mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang menjadi prioritas Pemerintahan Prabowo.

eputi Gubernur BI, Juda Agung, mengungkapkan bahwa bank sentral sudah memiliki kebijakan insentif yang dapat membantu pembiayaan sektor perumahan, seperti kredit untuk rumah rakyat, real estate, dan konstruksi.

“Program 3 juta rumah sudah termasuk dalam kebijakan KLM yang memberikan insentif kepada bank-bank yang menyalurkan kredit di sektor perumahan,” jelas Juda Agung, Kamis (16/01/2025).

Ia menambahkan bahwa BI secara terus-menerus memonitor pelaksanaan kebijakan ini, dan hampir seluruh insentif tersebut digunakan untuk mendukung penyaluran kredit di sektor perumahan.

Kedepannya, BI berencana untuk melanjutkan dan meningkatkan kebijakan KLM ini, terutama untuk mendukung sektor yang menjadi prioritas dalam program pemerintah.

“Detail mengenai peningkatan insentif ini akan kami sampaikan lebih lanjut. Kebijakan yang mendukung program ini akan terus kami dukung,” tegas Juda.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang digagas oleh Pemerintah.

OJK meminta agar perbankan dan lembaga keuangan lainnya turut mendukung program ini, khususnya dengan menjaga likuiditas agar dapat mendanai proyek-proyek rumah yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa perbankan memegang peranan penting dalam kelancaran program ini melalui penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).

Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan menjaga likuiditas yang memadai.

Menurut Dian, hingga November 2024, kondisi likuiditas perbankan Indonesia masih sangat baik. Rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) tercatat mencapai 112,94%, sementara rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) berada di angka 213,07%.

Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) juga tercatat sebesar 87,34%, yang dianggap cukup untuk mendukung penyaluran kredit, termasuk untuk pembiayaan program 3 juta rumah.

Dengan dukungan dari BI dan OJK, diharapkan program pembangunan 3 juta rumah dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap sektor perumahan di Indonesia. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com