Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMBAS – Wakil Kepala SMK Negeri 1 Sambas, Nazuarisman, menyuarakan harapan besar agar pemerintah daerah, melalui Dinas Pendidikan, dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi siswa-siswa dari daerah terpencil yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Hal itu disampaikannya pada Sabtu (5/7/2025) dalam sebuah kegiatan sekolah.
Menurut Nazuarisman, sejumlah besar siswa SMK Negeri 1 Sambas berasal dari wilayah pelosok dan keluarga kurang mampu. Tidak sedikit dari mereka harus menempuh jarak cukup jauh dengan sepeda motor setiap hari hanya demi hadir di ruang kelas. Ia menyebut, perjuangan para siswa tersebut bukan hanya tentang jarak, tetapi juga tentang semangat yang tidak pernah surut demi memperoleh pendidikan.
“Ini merupakan amanah yang saya sampaikan dari Bapak Kepala Sekolah. Banyak anak-anak kami dari daerah yang harus berjuang keras untuk bisa hadir di sekolah. Mereka menempuh perjalanan jauh setiap hari, dan tentu ini tidak mudah,” ujarnya.
Situasi tersebut mendorong pihak sekolah untuk mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pendidikan, terutama mengenai ketersediaan mess atau tempat singgah yang dapat digunakan oleh para siswa dari daerah terpencil. Fasilitas tersebut, menurut Nazuarisman, akan sangat berarti bagi keberlangsungan dan kenyamanan proses belajar siswa.
“Harapan kami, Dinas Pendidikan bisa memfasilitasi tempat singgah bagi siswa-siswa tersebut, agar mereka tidak lagi harus memikirkan perjuangan bolak-balik ke sekolah setiap hari. Ini demi menunjang kenyamanan dan kelancaran proses belajar mereka,” tambahnya.
Ia meyakini bahwa keberadaan fasilitas penunjang seperti tempat penginapan tidak hanya akan meringankan beban siswa, tetapi juga mampu meningkatkan motivasi mereka dalam menempuh pendidikan. Selain itu, hal ini menjadi bagian penting dari upaya pemerataan akses pendidikan yang berkualitas, khususnya di Kabupaten Sambas dan daerah sekitarnya.
Dengan adanya dukungan konkret dari pemerintah, diharapkan tidak ada lagi siswa yang merasa terhambat untuk meraih cita-cita hanya karena kesulitan jarak dan akses. Pihak sekolah berkomitmen untuk terus mengupayakan solusi terbaik demi mendukung semangat belajar para peserta didik.[]
