Perkuat Swasembada Pangan, Hutama Karya Garap Irigasi

HUTAMA Karya (Persero) kembali dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengerjakan enam proyek rehabilitasi jaringan irigasi nasional di lima wilayah Indonesia, meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, dan Sulawesi Utara. Proyek strategis ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam rilisnya, Kamis (04/09/2025).

Penandatanganan kontrak dilakukan di Gedung Sumber Daya Air Kementerian PU pada Selasa (02/09/2025) lalu. Executive Vice President Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung menandatangani kontrak bersama Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa di masing-masing wilayah kerja. Kegiatan itu turut disaksikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Dwi Purwantoro, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto, serta kepala satuan kerja dari Balai dan Balai Besar Wilayah Sungai terkait.

Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa proyek yang dikerjakan mencakup Rehabilitasi Jaringan Irigasi BBWS Bengawan Solo Paket 1 dan 2, BWS Sumatera III Paket 1 dan 2, serta masing-masing satu paket di BWS Sulawesi I dan BBWS Cimanuk Cisanggarung. Pekerjaan akan dimobilisasi mulai 3 September 2025 dengan target selesai pada Desember 2025. “Melalui rehabilitasi jaringan irigasi di lima wilayah strategis ini, Hutama Karya berperan langsung dalam meningkatkan efisiensi distribusi air untuk lahan pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” ujar Adjib.

Ruang lingkup proyek meliputi perbaikan saluran primer, sekunder, dan tersier, termasuk perbaikan bangunan pengatur serta penggantian pintu air. Total panjang saluran yang direhabilitasi mencapai lebih dari 76 ribu meter dengan luas layanan lebih dari 10 ribu hektare. “Rehabilitasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi investasi strategis untuk masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan kondisi jaringan irigasi yang lebih baik, petani dapat mengoptimalkan intensitas tanam dan meningkatkan produktivitas lahan mereka,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, Hutama Karya berkomitmen menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) serta teknologi konstruksi modern. Perusahaan juga menargetkan 80 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat setempat sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi. Untuk meminimalkan gangguan aktivitas pertanian, perusahaan akan berkoordinasi erat dengan petani, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan lokal.

Keenam proyek ini merupakan implementasi Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2025 sekaligus bagian dari Program Optimasi Lahan (Oplah) untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Proyek rehabilitasi sepenuhnya dibiayai melalui APBN 2025. “Oleh karena itu kami akan menggarap proyek ini dengan sungguh-sungguh agar dampak positif peningkatan produktivitas pertanian nasional serta kesejahteraan petani di enam wilayah tersebut dapat segera terealisasi,” tutup Adjib.

Hutama Karya (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pengembangan infrastruktur dan pengelolaan jalan tol. Kami menyediakan berbagai layanan, antara lain konstruksi, investasi jalan tol, operasi dan pemeliharaan jalan tol, manufaktur, serta pengembangan properti dan kawasan. Dalam visinya sebagai pengembang infrastruktur terkemuka di Indonesia, Hutama Karya terus berkolaborasi dengan empat anak perusahaan dan dua Special Purpose Vehicle (SPV) untuk mengoptimalkan inovasi di setiap lini bisnisnya, sehingga tetap berperan penting dalam mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur di Tanah Air untuk untuk mewujudkan Asta Cita Pemerintah. Keempat anak perusahaan tersebut antara lain: PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) yang fokus pada jasa konstruksi, PT Hakaaston (HKA) yang menangani operasi dan pemeliharaan jalan tol, PT Hutama Karya Realtindo (HKR) yang bergerak di bidang pengembangan properti, dan PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) yang berfokus pada pengelolaan jalan tol. Sementara kedua SPV nya adalah PT Hutama Mambelim Trans Papua (HMTP) dan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL). []

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com