Perputaran Uang 40 Miliar di Pasar Ramadan Tenggarong

KUTAI KARTANEGARA – Camat Tenggarong, Sukono, optimistis bahwa perhelatan Lorong Pasar Ramadan pada tahun ini dapat mendorong perputaran uang hingga mencapai Rp40 miliar. Optimisme tersebut muncul seiring dengan meningkatnya partisipasi pedagang dan antusiasme masyarakat yang datang berbelanja, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.

Sukono menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan langsung di lapangan, tingkat penjualan di Lorong Pasar Ramadan sudah sangat menggembirakan.

“Alhamdulillah, kalau kita melihat di lapangan tadi, semua jajanan yang dijajakan oleh pedagang mendekati 90 persen habis,” ujar Sukono pada Minggu (02/03/2025).

Melihat respons positif tersebut, Sukono mengungkapkan bahwa Pemkab Kukar menargetkan perputaran uang yang jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya sekitar Rp20-30 miliar.

“Tahun ini, kami optimistis target perputaran uang dapat meningkat menjadi Rp35-40 miliar,” tambahnya.

Lorong Pasar Ramadan telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya dan telah berkembang pesat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang paling diminati masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar). Pasar yang terpusat di depan Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong ini menyediakan berbagai jajanan takjil khas Ramadan, serta berbagai produk ekonomi kreatif seperti manik-manik, kain, dan pakaian. Kegiatan ini digelar selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, berkolaborasi dengan Kecamatan Tenggarong, Forum Pedagang, dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Sultan Sulaiman.

Lorong Pasar Ramadan ini melibatkan lebih dari 100 tenant pedagang yang tersebar di tiga titik lokasi, yakni di Jalan Monumen Barat, Jalan Dewantara, dan Jalan Panjaitan. Tercatat sebanyak 63 pedagang UMKM di Jalan Monumen Barat dan Jalan Dewantara, sementara 20 pedagang lainnya berasal dari wilayah Loa Ipuh dan sekitar. Keberagaman produk yang dijajakan, mulai dari makanan khas Ramadan hingga barang kerajinan, membuat pasar ini semakin ramai dikunjungi warga setempat.

Sukono juga menambahkan bahwa Kecamatan Tenggarong hanya bertugas mengatur lokasi pasar dan memastikan seluruh pedagang dapat terakomodasi dengan baik. Mengenai masalah tenda, Sukono menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan urusan masing-masing kelompok pedagang dan pengurus pasar.

“Yang penting kami hanya menyiapkan lokasi dan pedagang bisa berkoordinasi dengan pengurus untuk berjualan,” tegas Sukono.

Dengan semangat kebersamaan antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, Sukono berharap Lorong Pasar Ramadan dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi sekaligus menggerakkan perekonomian lokal. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X