Pertamina Turunkan 5 Jenis BBM Mulai Mei 2025

JAKARTA – Alhamdulillah! Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Indonesia resmi mengalami penurunan dan berlaku efektif mulai Senin (19/05/2025). Kabar baik ini datang di tengah tekanan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, membawa angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha yang selama ini terdampak fluktuasi harga energi.

Penurunan ini dilakukan secara serentak oleh seluruh badan usaha penyedia BBM di Indonesia, baik milik negara seperti Pertamina (Persero) maupun swasta seperti PT Vivo Energy Indonesia, PT Shell Indonesia, dan British Petroleum (BP). Langkah bersama ini menunjukkan komitmen pelaku industri energi dalam menjaga daya beli masyarakat serta menyesuaikan diri dengan harga pasar minyak dunia. Menurut rangkuman Jambi Ekspres, total terdapat 16 jenis BBM yang mengalami penurunan harga sepanjang Mei 2025. Pertamina menjadi perusahaan yang paling banyak menurunkan harga, yakni lima jenis BBM. Disusul oleh Shell dan Vivo Energy masing-masing empat jenis, dan BP dengan tiga jenis BBM.

Pertamina menjadi yang pertama mengumumkan perubahan harga, tepatnya pada (30/04/2025) pukul 22.00 WIB melalui unggahan resmi di laman mereka. Lima jenis BBM yang mengalami penyesuaian harga oleh Pertamina adalah Pertamax RON 92, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo RON 98, Dexlite CN51, dan Pertamina Dex (Pertadex) CN53. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini merupakan bagian dari mekanisme rutin berdasarkan tren harga publikasi minyak dunia. “Penurunan harga Pertamax Series dan Dex Series kami pastikan tetap paling kompetitif, dan kami lengkapi dengan beragam promo serta cashback menarik untuk pembelian BBM Non-Subsidi di aplikasi MyPertamina,” ujar Heppy.

Harga baru BBM Pertamina yang mulai berlaku sejak (1/05/2025) antara lain:

  • Pertamax RON 92: Turun Rp100 menjadi Rp12.400 per liter
  • Pertamax Green 95: Turun Rp100 menjadi Rp13.150 per liter

Penurunan harga BBM ini tidak hanya menjadi kabar menggembirakan bagi konsumen, tetapi juga dapat memberikan efek domino pada sektor transportasi, logistik, dan komoditas. Pemerintah diharapkan terus memantau dan menjaga stabilitas harga energi agar pemulihan ekonomi nasional berjalan optimal. []

Redaksi02

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X