Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMARINDA – Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda dalam Rencana Bisnis tahun 2025 – 2029 mencanangkan misi, yang salahsatunya adalah “Mewujudkan Penyediaan Air Minum yang Sesuai Standar Kualtitas, Kuantitas dan Kontinuitas”.
Misi ini sejalan dengan program Walikota Samarinda, Andi Harun, yang pada periode kepemimpinan keduanya bersama Saifuddin Zuhri, fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya adalah pemerataan distribusi air bersih. Dalam hal ini, Perumdam Tirta Kencana bertanggung jawab atas operasional teknisnya.
Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Pelanggan (SKP) tahun 2024 yang melibatkan 5.441 responden, Perumdam Tirta Kencana memperoleh skor kepuasan pelanggan sebesar 97,26 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan kinerja pelayanan yang diberikan oleh Perumdam Tirta Kencana.
“Tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan Perumdam Tirta Kencana pada posisi 97,26 persen,” kata Direktur Umum Perumdam Tirta Kencana, Nor Wahid Hasyim, pada Ekspose Rencana Bisnis 2024 – 2029 di Crystal Ballroom, Hotel Mercure, Jalan Mulawarman Samarinda, Rabu (08/01/2025).
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan masyarakat, Perumdam Tirta Kencana merencanakan Rencana Aksi Kerja (RAK) dengan target mencapai cakupan pelayanan 100 persen pada tahun 2028. Hingga Triwulan III tahun 2024, cakupan pelayanan tersebut telah mencapai 82,55 persen.
“Namun pak wali (Andi Harun) sangat optimis bahwa pada awalnya di tahun 2029 kita akan mencapai cakupan pelayanan 100 persen, tapi kemudian oleh beliau dimajukan, sehingga pencapaian cakupan pelayanan 100 persen sudah harus terwujud pada tahun 2028,” ungkapnya.
Untuk memperluas cakupan pelayanan ini, dilaksanakan melalui program penambahan kapasitas produksi dengan melalui kegiatan pembangunan Instalasi Pengeolahan Air (IPA) dalam setiap tahun minimal satu unit.
Selanjutnya RAK berikutnya adalah mengatasi lose water (kehilangan air) dan kuantitas serta kuntinuitas layanan.
“Kita selalu melakukan peremajaan meter air dan juga jaringan perpipaan untuk memperkecil lose water. Selain itu juga memasang booster (pompa pendorong) dan reservoir (bak penampungan cadangan air) untuk menjamin kuantitas serta kuntinuitas pengaliran air kapada masyarakat,” paparnya.
Dalam upaya mengembangkan perusahaan, Perumdam Tirta Kencana juga menetapkan rencana diversifikasi usaha, seperti produksi air minum dalam kemasan dan penjualan air bersih dengan sistem curah ke Kota Balikpapan dan Bontang.
Namun, Walikota Samarinda Andi Harun menekankan perlunya perubahan pola pikir di kalangan manajemen perusahaan. Menurutnya, Perumdam Tirta Kencana tidak hanya boleh mengandalkan penyertaan modal dari anggaran pemerintah, baik dari kota, provinsi, maupun pusat.
“Harusnya ada inovasi, bukan hanya sekedar menunggu di”susui” APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” tandas Andi Harun.
Andi Harun menegaskan bahwa perusahaan harus berinovasi dan tidak sekadar menunggu dukungan anggaran daerah (APBD). Ia juga mengingatkan bahwa ada berbagai kendala yang akan dihadapi jika Perumdam Tirta Kencana hanya bergantung pada sumber dana tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap perusahaan dapat mencari pembiayaan pengembangan bisnis melalui kerja sama dengan pihak swasta atau lembaga perbankan.
“Manajemen harus lebih jeli dalam mengembang dua sisi tugasnya, mengembangkan bisnis untuk memcari profit, tapi juga bisa memastikan pelayanan publik bisa berjalan ideal,” tambahnya.
Menurut politisi Gerindra Kaltim tersebut, sebaiknya yang terpenting bagi perusahaan penyedia layanan kebutuhan dasar publik adalah tidak mengalami kerugian. Hal ini karena nilai lebih dari perusahaan seperti itu terletak pada pelayanan yang prima.
“Harus ada keseimbangan antara kepentingan bisnis korporasi dan layanan sosial yang prima dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terhadap akses akan air bersih,” pungkasnya. []
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita
