JAKARTA – Republik Ceko dan Slovakia telah memulangkan sebanyak 181 orang dari Israel menggunakan pesawat pemerintah, menyusul meningkatnya konflik bersenjata antara Israel dan Iran.
Dilaporkan oleh AFP, kedua negara Eropa Tengah ini menjadi yang pertama mengirimkan pesawat evakuasi ke kawasan Timur Tengah sejak Israel menutup wilayah udaranya pada Jumat (13/06/2025), setelah melancarkan serangan terhadap Iran.
Sebuah pesawat milik pemerintah Ceko yang mengangkut 66 orang berhasil mendarat di Praha pada Selasa (17/06/2025) pagi. Sementara itu, dua pesawat Slovakia telah membawa 115 orang yang dievakuasi ke Bratislava dalam dua hari terakhir. “Saya senang mereka semua baik-baik saja. Transportasi sangat sulit di lingkungan yang sulit,” ujar Menteri Pertahanan Ceko, Jana Cernochova, melalui akun X (sebelumnya Twitter) terkait penerbangan evakuasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Ceko menyatakan bahwa sebagian besar dari penumpang yang dievakuasi merupakan warga negara Ceko. “Tidak mungkin mengirim pesawat militer langsung ke Israel,” demikian pernyataan resmi kementerian, merujuk pada penutupan wilayah udara Israel.
Menurut kementerian, para pengungsi tersebut lebih dulu dibawa menggunakan bus menuju bandara di negara tetangga. “Mereka menyeberangi perbatasan dengan berjalan kaki,” jelas pernyataan itu lagi.
Media Ceko melaporkan bahwa konvoi yang mengangkut para pengungsi telah meninggalkan Tel Aviv pada Senin pagi dan kemudian menaiki pesawat di Bandara Sharm El Sheikh, Mesir.
Sementara itu, sebuah pesawat pemerintah Slovakia yang membawa 73 penumpang — mayoritas warga negara Slovakia serta sejumlah warga Polandia, Ceko, Austria, Slovenia, dan beberapa negara lain — telah mendarat di Bratislava pada Senin (16/06/2025) sore, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Slovakia, Juraj Blanar.
Pesawat Slovakia lainnya mengangkut 42 penumpang dari berbagai negara ke Bratislava dari Larnaca, Siprus, pada Selasa.
Baik pemerintah Praha maupun Bratislava saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan lebih banyak pesawat evakuasi ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan situasi yang semakin tidak menentu.
Konflik antara Israel dan Iran kembali memanas sejak Israel mulai melancarkan serangan udara terhadap Iran pada Jumat (13/06/2025). Israel menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mencegah musuh bebuyutannya mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang telah dibantah oleh Teheran.
Menurut data resmi yang dirilis pada Minggu, serangan Israel ke Iran telah menewaskan sedikitnya 224 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang. Di sisi lain, Iran telah melakukan serangan balasan yang menewaskan sedikitnya 24 orang di Israel sejak Jumat, menurut kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. []
Admin 02
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan