JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan pesawat milik Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada Rabu (25/12) meningkat menjadi 38 orang. Kecelakaan tragis tersebut melibatkan pesawat jenis Embraer 190 yang mengangkut 67 orang, terdiri dari 62 penumpang dan 5 awak kabin.
“Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” ujar Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, sebagaimana dikutip dari Interfax.
Menurut otoritas Kazakhstan, penumpang yang berada di pesawat tersebut terdiri atas 37 warga negara Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia. Dari kecelakaan itu, beberapa korban selamat, termasuk dua anak-anak, telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Pesawat Azerbaijan Airlines tersebut dilaporkan terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Kota Grozny di Rusia. Namun, pesawat jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan. Hingga kini, penyebab kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini dan menetapkan Kamis (26/12) sebagai hari berkabung nasional. Sebagai bentuk penghormatan, Presiden Aliyev membatalkan rencana kunjungannya ke Rusia untuk menghadiri pertemuan informal tingkat tinggi dengan para pemimpin negara-negara bekas Uni Soviet.
Sementara itu, tim investigasi yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung Azerbaijan telah dikirim ke Kazakhstan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, pihak kejaksaan belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil awal investigasi di lokasi kejadian.
Kecelakaan ini menjadi salah satu insiden penerbangan paling tragis bagi Azerbaijan Airlines dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban. Otoritas terkait di kedua negara, Azerbaijan dan Kazakhstan, bekerja sama untuk menangani dampak insiden ini serta memberikan dukungan kepada para korban dan keluarga yang terdampak.[]
Redaksi10