KENYA — Sebuah pesawat milik maskapai Mombasa Air Safari dilaporkan jatuh di kawasan perbukitan berhutan di Kenya, menewaskan 11 orang di dalamnya, termasuk sejumlah turis asal Eropa. Kecelakaan tragis itu terjadi saat pesawat sedang melakukan penerbangan wisata dari Bandara Wilson, Nairobi, menuju destinasi populer di pesisir Kenya.
Pihak Otoritas Penerbangan Sipil Kenya (KCAA) mengonfirmasi bahwa pesawat jenis Cessna Grand Caravan tersebut hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas pada Rabu (29/10/2025) pagi waktu setempat. Tim pencarian dan penyelamatan segera dikerahkan, dan bangkai pesawat ditemukan di area hutan pegunungan Aberdare, sekitar 160 kilometer dari Nairobi.
“Semua penumpang dan awak pesawat dipastikan meninggal dunia. Di antara korban terdapat warga negara Hungaria dan Jerman,” kata juru bicara KCAA, Samuel Gichuki, dalam keterangannya.
Menurut laporan media lokal, cuaca buruk diduga menjadi penyebab utama kecelakaan. Hujan deras dan kabut tebal dilaporkan menyelimuti wilayah tersebut sejak pagi, mengurangi jarak pandang pilot secara signifikan.
Pihak Mombasa Air Safari, dalam pernyataan resminya, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan bekerja sama penuh dengan otoritas terkait untuk mengungkap penyebab kecelakaan. “Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas kami. Kami akan menunggu hasil investigasi resmi,” tulis manajemen perusahaan.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata Kenya menyebut tragedi ini sebagai pukulan berat bagi industri pariwisata negara tersebut yang tengah berupaya bangkit pascapandemi.
“Kami berduka mendalam atas kehilangan para wisatawan dan awak penerbangan yang meninggal dalam tragedi ini. Pemerintah memastikan investigasi dilakukan secara transparan,” ujar Menteri Pariwisata Kenya, Peninah Malonza.
Jenazah seluruh korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Kenyatta National Hospital, Nairobi, untuk proses identifikasi. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan