PLBN Rp 248 Miliar Belum Beroperasi, Warga Protes

NUNUKAN — Ratusan warga Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, turun ke jalan pada Sabtu (04/10/2025) menyuarakan kekecewaan terhadap kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik yang hingga kini belum berfungsi optimal. Aksi tersebut berlangsung bertepatan dengan kunjungan Komisi II DPR RI dan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, ke wilayah perbatasan.

Bagi warga, bangunan megah yang menelan biaya pembangunan lebih dari Rp 200 miliar itu kini hanya menjadi simbol kemegahan tanpa manfaat nyata. Para pengunjuk rasa menilai pemerintah pusat tidak serius mengupayakan pengoperasian PLBN yang seharusnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lintas batas.

“Kami menyatakan sikap untuk menutup sementara PLBN Sebatik, hingga ada kepastian mengenai waktu pengoperasiannya secara resmi,” tegas Dedy Kamsidi, salah satu koordinator aksi.

Ia juga meluapkan kekecewaannya terhadap para pejabat pusat yang datang tanpa membuka ruang dialog. “Berapa banyak pejabat datang silih berganti, namun PLBN Sebatik masih tetap tak berfungsi. Mereka hanya menghamburkan anggaran negara saja dengan DL, DL, dan DL. Progres nihil,” ucapnya dengan nada kesal.

Dedy menilai, pemerintah seharusnya menjelaskan langkah diplomasi antara Indonesia dan Malaysia dalam memfungsikan PLBN. “Mereka punya SDM dan kemampuan diplomasi untuk segera memfungsikan PLBN. Kalau mangkrak terus, kita pertanyakan tim perencanaannya, apakah memang dibangun untuk pajangan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Nunukan, Andi Muliyono, turut hadir dalam aksi dan menyuarakan keresahan serupa. Ia menyayangkan kunjungan para pejabat pusat yang justru membatasi ruang penyampaian aspirasi masyarakat. “Namanya reses itu menjaring aspirasi masyarakat sebanyak-banyaknya. Yang terjadi semua serba dibatasi,” katanya.

Andi menambahkan, DPRD Nunukan merasa kesulitan menjawab pertanyaan warga terkait kepastian operasional PLBN. “Masalah ini sudah sekian lama, masyarakat butuh penjelasan apakah pemerintah pusat sudah melakukan lobi-lobi dengan Malaysia. Ini kan tidak ada penjelasan apapun sampai hari ini,” ujarnya.

PLBN Sebatik dibangun sejak tahun 2020 dengan total anggaran Rp 248 miliar, diharapkan menjadi gerbang ekonomi baru di perbatasan serta memperkuat pengawasan keamanan negara. Namun, hingga kini, bangunan tersebut masih belum difungsikan sebagaimana mestinya. Aksi warga Sebatik menjadi sinyal kuat agar pemerintah pusat tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat perbatasan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com