BANJARBARU – PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) telah meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bertemakan “Srikandi Movement Women Support Women”.
Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Bersama yang telah berdiri sejak 1996, yang mayoritas anggotanya merupakan petani dari Desa Biih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Dalam acara peresmian yang digelar di Banjarbaru, General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyampaikan apresiasi kepada KWT Bina Bersama atas semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh para wanita tani di desa tersebut.
“Kami ucapkan selamat atas peresmian bantuan TJSL ini. Kami berharap mesin penggiling padi yang diberikan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memberikan manfaat maksimal. Manfaatkanlah produk ini dengan sebaik-baiknya untuk hasil yang optimal,” ujarnya, Jumat (10/01/2025).
Astri Rahma Wijayanti, yang mewakili Ketua Srikandi PLN UID Kalselteng, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian PLN terhadap pemberdayaan perempuan, terutama perempuan tangguh di komunitas seperti KWT.
“Program Srikandi Movement Women Support Women ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Kami berharap bantuan ini dapat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8, yaitu menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
PLN melalui program ini memberikan bantuan berupa mesin penggiling padi berbasis listrik, pelatihan penggunaan mesin, dan pembangunan rumah penggilingan padi yang akan menjadi pusat kegiatan usaha para anggota KWT. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi dalam usaha tani, sekaligus memperkuat ekonomi keluarga di Desa Biih.
Mesin penggiling padi berbasis listrik ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan fasilitas penggilingan padi di desa tersebut. Selain itu, mesin ini lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin penggiling berbahan bakar fosil yang sebelumnya digunakan.
Dengan dukungan energi listrik yang stabil, mesin ini dapat dioperasikan dengan lebih efisien tanpa adanya kendala terkait pasokan bahan bakar.
Sigit, perwakilan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan, turut mengapresiasi bantuan tersebut.
“Adanya mesin penggiling padi modern ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin menggiling padi. Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KWT Bina Bersama, Muslihah, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berharga bagi kelompok kami. Kami akan memanfaatkan semaksimal mungkin. Semoga PLN semakin berjaya dan lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program TJSL-nya,” ujarnya.
Melalui program ini, PLN UID Kalselteng berharap usaha penggilingan padi berbasis listrik yang kini ada di Desa Biih dapat menjadi percontohan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan, serta mendorong efisiensi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. []
Redaksi03