Pohon Tumbang, Drainase Ambruk, Pemerintah ke Mana?

BANJARMASIN – Derasnya hujan dan sapuan angin kencang kembali menunjukkan rapuhnya kesiapan ruang kota menghadapi cuaca ekstrem. Minggu (26/10/2025) sore, sebuah pohon berukuran besar tumbang di belakang Museum Wasaka, Kecamatan Banjarmasin Utara, nyaris menimpa jaringan listrik dan permukiman di sekitarnya.

Kejadian itu membuat warga sekitar panik. Sejumlah kabel listrik di Jalan Kampung Kenanga tertarik dan terjuntai di jalan. Masyarakat bergegas menghubungi PLN untuk memutus aliran listrik sebelum terjadi hal yang lebih buruk.
“Masih ada listriknya,” teriak seorang warga mengingatkan warga lain agar tidak mendekat.

Setelah hujan mereda, puluhan warga bergotong royong menyingkirkan batang dan ranting pohon yang menutupi jalan. Suara parang dan gergaji mesin bersahutan di antara genangan air, sementara akar pohon yang terangkat menunjukkan betapa lapuknya tanah di bawahnya.

Warga mengaku resah karena masih banyak pohon besar di sekitar Museum Wasaka yang dibiarkan menjulang tinggi tanpa perawatan. “Khawatir kalau ikut tumbang juga,” ujar seorang warga dengan nada cemas.

Hujan deras dan angin kencang memang terus mengguyur Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir. Bukan hanya menumbangkan pohon, tetapi juga memperlihatkan lemahnya sistem drainase di sejumlah kawasan kota.

Di Jalan Tatah Bangkal, tepat di depan Masjid Al Haris, air menggenang hingga melewati mata kaki. Akses menuju masjid tertutup air sejak Sabtu (25/10/2025) malam.
“Kalau musim hujan memang sering tergenang. Hujan deras sebentar saja sudah jadi genangan,” kata Ghina, warga setempat, sambil menunjuk halaman masjid yang berubah menjadi kolam dadakan.

Kendaraan yang melintas terpaksa melambat untuk menghindari cipratan air. Kondisi itu memperparah kemacetan di kawasan tersebut.

Analis Mitigasi Bencana BPBD Banjarmasin, Hanafi, mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Ia menyebut, pohon tua, kabel listrik rendah, hingga drainase tersumbat menjadi titik rawan bencana di wilayah perkotaan.

Beberapa hari sebelumnya, Jumat (17/10/2025), hujan deras juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang di Jalan Pramuka, Kecamatan Banjarmasin Timur, dan sempat menimpa dua pengendara.

Sementara itu, longsor juga dilaporkan terjadi di ruas jalan Banjarbaru–Batulicin, tepatnya di Desa Kahelaan, Kecamatan Sungaipinang, Kabupaten Banjar.
Kepala Desa Kahelaan, Masruri, menyebutkan bahwa pihak Bina Marga Dinas PUPR telah meninjau lokasi.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Robby Cahyadi, menambahkan bahwa tim sudah melakukan pengamanan awal.
“Sudah dilakukan pengamanan, pemasangan rambu dan informasi bahaya,” katanya.
Ia menyebut, rekonstruksi jalan dan perbaikan drainase kini masih dalam tahap analisis dan pengadaan pelaksana proyek. “Diharapkan dalam waktu dekat sudah didapatkan pelaksananya,” tambah Robby.

Sementara itu, debit air Sungai Riam Kiwa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, dilaporkan menurun signifikan. Sekretaris Desa Benteng, Ahmad Sarpai, mengatakan, “Permukaan air sudah tidak lagi menyentuh alat pengukur debit.” Cuaca di kawasan tersebut juga tampak mendung pada Minggu sore.

Serangkaian kejadian ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi tata kota dan mitigasi cuaca ekstrem. Sebab, setiap kali hujan deras turun, warga selalu menjadi pihak pertama yang harus berjuang sendirian menghadapi dampaknya. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com