PONTIANAK – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kapolda Kalbar) Irjen Pol Pipit Rismanto menyatakan kesiapan institusinya dalam mendukung Kalbar menjadi salah satu sentra produksi jagung pakan ternak nasional. Langkah ini dinilai strategis untuk menjawab kebutuhan industri peternakan yang terus berkembang.
“Pemerintah pusat saat ini mendorong Kalbar untuk bisa menjadi salah satu sentra produksi jagung pakan ternak nasional, dan kami dari Polda Kalbar siap untuk mewujudkan hal tersebut, meski saat ini, industri pakan ternak di wilayah ini masih bergantung pada pasokan bahan baku dari Pulau Jawa,” ujar Pipit di Pontianak, Kamis (16/5).
Ia menekankan, Kalbar memiliki potensi besar dari sisi ketersediaan lahan yang belum tergarap maksimal. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong budidaya jagung skala luas, khususnya sebagai bahan baku pakan ternak.
“Kalbar punya potensi ratusan ribu hektare lahan yang cocok untuk budidaya jagung. Jika dikelola secara maksimal, kita bisa menjadi pemasok utama jagung untuk industri pakan ternak di dalam dan luar provinsi,” tambahnya.
Pipit menyebut, sebagian besar kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak di Kalbar masih dipasok dari luar, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ketergantungan ini dinilai memperbesar biaya produksi dan menurunkan efisiensi distribusi.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalbar telah menjalin kemitraan dengan sejumlah investor dan lembaga riset guna mendorong pengembangan budidaya jagung yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Program kemitraan antara petani dan industri turut ditawarkan untuk menjamin kepastian pasar dan akses terhadap teknologi pertanian modern.
“Kalau rantai pasok pakan ternak bisa kita perkuat dari dalam provinsi, maka peternakan kita bisa lebih mandiri. Ini mendukung agenda nasional untuk swasembada pangan dan pengurangan impor pakan ternak,” kata Pipit.
Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian, juga tengah mengkaji percepatan pembangunan kawasan pertanian jagung berbasis korporasi petani di Kalbar, dengan target mulai operasional pada 2026.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Florentinus Anum, mengungkapkan bahwa produksi jagung lokal saat ini baru mencukupi sekitar 30–40 persen kebutuhan industri pakan ternak di daerah tersebut. Sisanya masih dipenuhi dari pasokan antarpulau.
Berdasarkan data 2023, produksi jagung di Kalbar mencapai 241.602 ton, dengan luas panen sekitar 55.941 hektare dan produktivitas rata-rata sebesar 4,3 ton per hektare. Kabupaten-kabupaten yang menjadi sentra produksi meliputi Bengkayang, Landak, Sanggau, dan Kubu Raya.[]
Redaksi02