Polda Kaltim Gelar Simulasi Bencana Besar di Balikpapan

BALIKPAPAN — Polda Kalimantan Timur menggelar simulasi penanganan bencana hidrometeorologi berskala besar di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Sabtu (06/12/2025). Kegiatan ini disusun untuk menghadapi potensi tingginya curah hujan yang diproyeksikan terjadi pada akhir tahun, yang dapat memicu berbagai bencana mulai dari banjir, kebakaran, hingga tanah longsor.

Simulasi dimulai dengan skenario kebakaran rumah akibat ledakan tabung gas pada masa kemarau. Dalam adegan tersebut, warga turut membantu memadamkan api menggunakan peralatan seadanya sebelum tim pemadam kebakaran tiba di lokasi. Laporan peristiwa segera ditindaklanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri, serta relawan yang bergerak cepat melakukan penanganan.

Dalam skenario itu, satu warga ditetapkan sebagai korban dan harus dievakuasi dari dalam rumah yang terbakar. Tim pencarian dan pertolongan bersama SAR Brimob Polda Kaltim mengenakan pakaian tahan api untuk menembus kobaran api dan menyelamatkan korban ke titik aman. Tenda darurat berhasil didirikan kurang dari lima menit untuk penanganan medis awal, sementara ambulance dari RS Bhayangkara telah disiagakan di area luar simulasi.

Rangkaian latihan berlanjut ke situasi hujan deras dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir meluas. Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, dan TNI tiga matra menggelar patroli air untuk mengevakuasi warga yang rumahnya tergenang. Mereka juga menangani laporan dua warga hilang akibat terseret arus, sehingga operasi pencarian segera digelar secara terpadu.

Belum selesai penanganan banjir, pusat kendali menerima laporan melalui Call Center 110 mengenai kejadian longsor yang menimbun sejumlah rumah. Skenario tersebut menggambarkan dampak berantai akibat curah hujan ekstrem yang sering memicu bencana berlapis. Dalam bagian akhir latihan, SAR Brimob memperagakan teknik vertical rescue untuk mengevakuasi korban dari lokasi ketinggian menggunakan tali dan peralatan khusus.

Seluruh rangkaian simulasi menunjukkan kekuatan koordinasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, Polri, TNI darat–laut–udara, BPBD, Basarnas, hingga relawan.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan ini menjadi upaya penting dalam memperkuat respon cepat dan memperjelas pembagian peran setiap instansi saat menghadapi situasi darurat.

“Bencana alam adalah ancaman multidimensi yang menuntut visi terpadu dan kolaborasi lintas sektor. Polda Kaltim terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kecepatan respon dalam menghadapi setiap potensi bencana,” ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi pada Desember 2025–Januari 2026, terutama di Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, Paser, serta sebagian wilayah Kutai Kartanegara. Risiko gelombang laut dua meter berpotensi menimbulkan banjir rob di Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, dan pesisir Berau.

Merespons hal tersebut, Kapolda menegaskan pentingnya pelatihan terpadu agar kesiapsiagaan dapat diterapkan dengan efektif pada kondisi sesungguhnya.

“Ini bukti negara selalu hadir. Penanggulangan bencana adalah panggilan moral yang harus dilaksanakan dengan keikhlasan dan tanggung jawab,” tegasnya.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menilai jalannya simulasi berlangsung realistis dan mendekati kondisi lapangan. Ia menyampaikan harapannya agar tidak terjadi bencana besar, namun memastikan seluruh unsur telah siap menjalankan prosedur jika situasi tersebut muncul.

“Dengan latihan ini, setiap instansi sudah memahami langkah-langkah otomatis sesuai skenario yang disimulasikan,” tutupnya. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com